Dua tiga kucing berlari
Yok lah guys mari wkwk🐣🐣🐣
Matahari telah terbenam. Onggokan jingga di langit barat membawa malam. Seorang gadis dengan kunciran asal-asalan itu sibuk membersihkan apartemennya, mulai dari menyedot debu dengan vacuum cleanner, menyusun sofa disudut ruangan, hingga mengganti karpet lantai dengan yang bersih.
Bulir-bulir keringatnya bercucuran didahi, berkali-kali ia menyeka keringat yang turun. Ia sudah membersihkan apartemennya sejak satu jam yang lalu dan ini adalah misi terakhir.
Ia terduduk dilantai mengipasi wajahnya. "Buset ternyata, jadi babu capek ugha ye!" gerutunya.
Ini kali pertama ia membersihkan tempat tinggalnya seorang diri, pikirnya tadi sekalian berolahraga mencari aktivitas karena lelah berbaring seharian. Menjadi pengangguran memang membosankan.
"Nih temen-temen laknat banyak minta banget sih! Anjir" gerutunya lagi.
Teman-temannya berencana menginap diapartemennya, karena kata temannya mereka berencana akan main TOD (Truth or Dare) di ruang tamu apartemen. Jadi, agar lebih leluasa maka ia menyimpan sofa disudut ruangan.
Setelah merasa apartemennya bersih, ia beranjak melangkah ke kamar mandi. Tubuhnya melangkah gontai mengambil handuk yang ia jemur di balkon kamar.
Matanya menoleh ke arah samping balkon kamarnya, apartemen sebelah. Seingatnya, kemarin tidak ada sofa rotan di apartemen sebelah karena memang apartemen itu ia ketahui kosong sejak lima bulan lalu. Tetangganya itu pindah ke negri gingseng, mengikut sang suami yang bekerja disana.
Ia mendelik, ada rokok juga di meja rotan. Artinya, memang ada seseorang yang menempati apartemen sebelah. Mengapa ia tak tahu? Apakah tetangga sebelah tak ingin beramah tamah dengannya?
"Mana tau cogan di sebelah, bisa digebet. Lumayan untuk pengusir sepi malam-malam sendu" cengirnya.
Belleza Shenin nama panjangnya, wanita itu telah menjomblo sejak dua tahun lalu karena ulah si "brengsek" mantannya. Ia, menjadi skeptis saat ada lelaki lain yang mengajaknya kencan.
Pelan-pelan ia selalu mendepak lelaki yang berniat mengajaknya berkencan, ia takut para laki-laki itu hanya memanfaatkan wajah dan tubuh cantiknya.
Ia berpikir mungkin ada benarnya kata mantannya itu bahwa ia terlalu cepat percaya dengan laki-laki, karena ia tipe cewek bucin yang akan menyerahkan segala jiwa dan raga kepada orang yang ia cintai.
Bodoh!
Hari semakin gelap mungkin sebentar lagi teman-temannya datang. Wanita itu sudah menyiapkan beberapa minuman dingin di kulkas dan snack ringan yang ia beli di supermarket bawah di gedung apertemennya. Ia tadi juga telah menitipkan pada Sara--temannya untuk membawa pizza.
Ting!Ting!
Bunyi bel apartemennya berkali-kali berbunyi, pasti teman-teman laknatnya itu yang tidak sabaran agar dibukakan pintu.
Kakinya melangkah santai agar temannya itu semakin kesal. Ia membuka pintu, dan tampaklah tiga cewek dengan baju kaos putih dan celana pendek.
Evelyn cewek tomboy itu menjentik pelipis Shenin. "Lama lo!" lalu ia menerobos masuk sebelum Shenin mempersilahkan.
Diikuti dengan Sara dan Eva yang menenteng koper kecil dan kresek yang bisa ditebak pizza pesanannya.
Mata bulat Shenin mengerja, segera ia menutup pintu apartemennya dan teman-temannya telah duduk di lesehan karpet yang telah Shenin ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naksir Ayah Mantan
RomansaBelleza Shenin menyukai tetangga barunya, duda yang mempunyai jarak umur sangat jauh dengannya. Bagian plot twist nya adalah ternyata lelaki yang ia sukai-- ayah dari mantan pacarnya. Januar Adinata, lelaki duda beranak satu yang setia pada almarhum...