Telat! +

8.1K 468 32
                                    

"Ikutan gue nongkrong gak?"

"Siapa aja?"

"Biasa, sama ada ceweknya Jeki juga."

Reksa mengerutkan keningnya. "Bukannya kemarin udah putus?"

"Cewek baru cuy! Emang lo, yang ditinggal mantan nikah malah susah move on! Lagaknya sok jadi play boy! Mamam tuh, mantan jadi Mak baru," sungut Lutfhi.

Pria yang disebut-sebut itu langsung mendengus kesal. Tapi ia ikut beranjak dari kursi dan mengikuti langkah temannya untuk keluar dari ruangan.

Langkah Lutfhi semakin cepat kala seorang wanita dengan tubuh yang berisi menghampirinya. Lalu memeluk pria itu di depan Reksa tanpa sungkan, bahkan mengecup kedua pipinya.

"Kak Lutut kata Mama jarang pulang!" Protes gadis itu.

"Banyak kerjaan gue," elak Lutfhi.

Padahal alasan yang dibuat Lutfhi hanyalah kamuflase belaka. Reksa tahu bahwa teman prianya itu seringkali mengajak sang pacar menginap di apartemen. Tentu saja hal itu yang membuat Lutfhi lebih betah berada di sana daripada di rumah.

Namun karena tak ingin merusak citra Lutfhi ya h dikenal sebagai anak baik-baik, Reksa hanya mengangguk kecil sembari mengotak-atik ponselnya.

Si gadis lantas merengut. "Mama bilang jadi sepi. Untung aja sekarang aku lagi libur."

"Berapa lama lagi sih? Perasaan gak lulus-lulus," balasnya pada sang adik.

"Sebentar lagi! Dosen di sana pada asik kok. Gak pernah pada ribetin mahasiswanya." Si gadis kemudian menggeser tubuh sang kakak yang lebih besar darinya. Sehingga menutupi sosok pria di belakang sang kakak. "Siapa? Teman Kak Lutut yang baru?" Mata bulatnya mengerjap, lalu ia mencolek bahu pria itu.

Sontak saja perhatian Reksa teralihkan, ia menyimpan ponsel di saku. Lantas mendongak. "Kenalin Reksa," katanya sembari menyodorkan tangan kanan.

"Teman kuliah Kak Lutut? Atau teman main?"

"Kuliah."

"Kok gak pernah lihat?" Matanya kembali mengerjap. Ia maju selangkah, mendongakkan kepala dan memperhatikan wajah Reksa dengan seksama. "Biasanya dulu teman Kak Lutut suka main ke rumah. Waktu itu aku juga masih SMP, sering ketemu pasti."

Reksa hanya tersenyum canggung, lantas melihat sang adik yang semakin mendekat, membuat Lutfhi merangkul adiknya agar segera menjauh dari Reksa. Ia mengantarkan sang adik di parkiran mobilnya dengan tergesa.

"Pulang dulu! Nanti Kakak nyusul."

"Mau kemana?"

"Ketemu teman-teman. Udah janjian," kata Lutfhi. Pria itu membuka pintu mobilnya, memaksa sang adik agar segera masuk.

"Nanay shireo-shireo!" Balasnya, lantas membuat eskpresi lucu nan imut agar sang kakak luluh.

Wajah Lutfhi berubah, tak lagi ramah seperti diawal. "Nayna. Teman kakak banyak yang cowok. Nanti kamu bakal gak nyaman. Pulang aja dulu, nanti kakak nyusul pulang ke rumah."

Melihat kakaknya tak lagi bersahabat, Nayna lantas masuk mobil dan mengendarai mobilnya dengan kencang.

"Adik lo yang kuliah di Korea itu?"

"Iya. Anaknya emang suka berisik dan kepo."

"Perasaan waktu itu kurus dan kecil banget." Reksa baru ingat bahwa pernah bertemu Nayna saat gadis itu masih kecil. Tak ia sangka, bahwa gadis kecil itu kini tumbuh menjadi sosok orang dewasa dan mempunyai tubuh yang lebih berisi.

Lutfhi tergelak. "Putus sama pacarnya. Sejak itu suka makan dan malah milih kuliah di Korea. Anehnya sampai sekarang dia malah betah tuh, padahal dulu cuma buat pelarian aja karena mantan pacarnya di Yale juga. Nyokap gue udah suruh buat kuliah di Indo, malah tiba-tiba berubah haluan ke Korea." Ponsel Lutfhi berdenting beberapa kali, tanda pesan masuk memburunya. Ia lantas melihat notifikasi dari pesan dan mendapatkan nama Nayna. "Buset ni bocah. Sejak putus dari pacarnya, jadi lebih agresif. Kalau dia minta nomor, jangan dikasih ya!"

Naksir Ayah MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang