Akhirnya nikah!

12.5K 478 12
                                    

Gigi Shenin hampir kering karena sejak tadi ia sibuk mengulas senyum pada semua tamu yang datang. Walau bukan pesta besar, tapi tetap saja keluarga besar Adinata juga harus datang.

Keluarga Shenin? Jangan tanya! Wanita itu tak berminat mengundang keluarganya. Lagipula, ia tak memiliki keluarga kan?

"Shen! Sumpah, setelah lika-liku panjang drama menjelang pernikahan akhirnya nikah juga!"

"Bener anjir!"

Shenin tersipu malu, ia semakin merapatkan tangannya pada lengan besar sang suami! Oh, tidak! Kini Adinata resmi menyandang gelar sebagai suaminya.

Evelyn menyikut temannya yang lain, ia mengarahkan dagunya pada Reksa yang kini duduk di sudut ruangan. "Mantan Lo diundang Shen! Gila, ngapain ngundang anak papi begitu! Laki pecundang, sok nyesal yang ada."

Sontak Sara dan Eva ikut mengarahkan pandangannya pada Reksa. "Siapa yang ngundang sih Shen?"

"Mungkin laki Shenin teman Papinya kali."

"Ehem!" Adinata berdehem, memandang teman-teman Shenin yang tampak heboh menggosipkan putranya.

Wajah Shenin kini mulai pucat, ia menyembunyikan fakta bahwa kini Reksa merupakan anak tirinya. Sebenarnya tak ada alasan pasti, hanya saja Shenin tak ingin membuat kehebohan ini. Apalagi kalau dulu yang merupakan teman-teman kantornya mengetahui fakta ini.

Pasti berbagai macam sumpah serapah atau cacian mengalir untuknya.

"Reksa anak saya."

"Anj-"

"Sepertinya istri saya belum memberitahu ya?" Sela Adinata.

Suasana cukup canggung, teman-teman Shenin yang tampak syok langsung berpamitan menuju meja prasmanan. Sedangkan Shenin hanya memandang suaminya dengan tatapan kesal.

"Mas harusnya aku yang kasih tahu mereka."

"Kita tidak mungkin bertengkar di hari pernikahan kan?" Tanya Adinta memastikan.

Akhirnya Shenin mengangguk saja, lalu kembali menyapa tamu lain yang turut serta hadir. Acara pesta pernikahan mereka akhirnya berjalan dengan lancar.

Wanita itu segera menuju kamar hotel yang telah disiapkan untuknya dengan sang suami. Sedangkan Adinata masih betah berlama-lama di luar untuk bercengkrama dengan teman sebayanya.

Siapa peduli? Shenin sama sekali tak mengharapkan malam pertama pada malam ini, ia sudah terlalu lelah bersikap ramah pada orang-orang yang tak ia kenal.

"Begini rasanya nikah tanpa keluarga," gumam Shenin.

Wanita itu bersiap ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia tak boleh terlihat kumal di depan sang suami. Apalagi tadi mantan adik ipar dari suaminya begitu cantik dan terlihat dewasa. Ah, tapi lebih cantik dirinya pasti!

Usai memakai baju tidur satin berlengan pendek, wanita itu lalu memakai skincare routine serta lip labm. Ia bersiap akan tidur, mematilan lampu utama dan menarik selimut karena AC kamar yang dingin.

Tapi...

Bunyi pintu dibuka membuat Shenin kembali menyingkirkan selimut. Wanita itu bersiap menyambut sang suami.

"Mas udah si-"

"Mereka ingin bertemu denganmu."

Adinata mendekat pada sang istri, ia segera mengambil selimut untuk menutupi bagian paha istrinya yang terekspos. Lalu meminta tamu yang datang untuk duduk di sofa.

Dua orang pria beserta dengan wanita paruh baya yang begitu dikenal oleh Shenin. Orang-orang yang membuat Shenin akhirnya memutuskan menjauh dan pergi dari rumah warisan papanya.

Naksir Ayah MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang