CHAPTER 01

251K 10.3K 233
                                    

"banyak orang yang datang kepadaku, tapi hanya kamu yang ada dipikiranku."

Tak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak!

"Eh babi! Gue penggal juga pala lo ya!" Teriak jean tidak terima, sementara pelaku yang sudah melempar pulpen ke bangku Jean menyengir polos seolah tidak melakukan apapun pada temannya.

Kelas yang tadi nya senyap karena ada Bu Jenna, guru Matematika yang terkenal galak sedang mengajar di kelas tersebut langsung kompak menoleh ke arah bangku jean.

"JEAN! KAMU TIDUR SAAT SAYA SEDANG MENGAJAR? IYA?!" teriak bu jenna menggebu-gebu, memang teman teman Rafael adalah langganan dari guru bk, termasuk bu jenna yang galak. Tentu saja pengecualian adalah Rafael sendiri. Si anak emas kebanggaan sekolah.

"E-eh engga bu, saya cuma sleep kok" Jean yang baru saja sadar dari tidur cengengesan, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. emang gak ada akhlak si Devan! Contoh teman laknat.

"Kalau kamu masih mau tidur lagi, keluar dari kelas saya sekarang!" Bu jenna mendekati bangku milik Jean, lalu menarik telinga lelaki itu dengan keras hingga jean mengaduh.

Semua murid yang menyaksikan kejadian tersebut mati matian menahan tawanya yang akan meledak, termasuk si pelaku Devan dan Sagara. Mereka malah tertawa keras dan tidak berhenti mengompori bu jenna.

Rafael yang duduk di pojok hanya menatap pertengkaran itu dengan raut datar, tak berniat tertawa, apalagi ikut campur.

"Baiklah sudah cukup tertawanya! Saya akan mengenalkan murid baru pada kalian semua" teriak bu Jenna lagi, Jean akhirnya bernafas lega karena selamat dari hukuman. Lihat saja waktu istirahat nanti dirinya akan memberi pelajaran pada lelaki curut di belakang yang asyik menertawai dirinya.

"Silahkan masuk!"

Sorak sorakan riuh yang tadinya membuat kelas ribut berubah hening hingga suara sepatu pantofel terdengar beriringan berjalan menuju kelas

Seorang gadis memasuki kelas tersebut dengan menunduk. gugup, Itulah yang dirinya rasakan ketika memasuki kelas XI IPA. Banyak pasang mata yang memperhatikan gadis tersebut dari atas hingga bawah

Tentu saja hampir seisi kelas terheran heran, perempuan yang akan di kenalkan sebagai anak baru itu hanya memakai seragam lusuh dengan tas ransel tidak berharga. Penampilan nya biasa saja dan sama sekali tidak modis

"Ayo perkenalkan dirimu, nak" ucap bu Jenna lalu dibalas senyuman oleh anak baru tersebut

"Hai" gadis itu tersenyum canggung "nama aku Aleesha, semoga kita bisa berteman dengan baik" sambungnya lagi dengan senyum tipis, berusaha menutupi rasa gugupnya. Bagai mana tidak, di kelas ini Aleesha dapat merasakan bahwa seluruh siswa adalah murid berkecukupan atau bisa disimpulkan ini adalah kawasan elite.

R A F A E L (Young papa!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang