CHAPTER 19

115K 7.3K 1.1K
                                    

"mencintai tanpa memiliki itu memang sakit, tapi memiliki tanpa dicintai itu jauh lebih sakit."

"Selain suka membebani sendiri dengan pekerjaan segunung kayak gini, apa lagi hoby lo El?" Tanya Sagara iseng sambil memakan keripiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selain suka membebani sendiri dengan pekerjaan segunung kayak gini, apa lagi hoby lo El?" Tanya Sagara iseng sambil memakan keripiknya

"Hoby nya diem dan gak banyak bacot kayak lo!" Bukannya Rafael yang menjawab, melainkan Jean

Rafael sama sekali tidak menggubris perkataan tersebut, ia benar benar sedang sibuk dalam mengurus setumpuk berkas yang harus di kumpulkan besok kepada kepala sekolah

Devan menggeleng gelengkan kepalanya heran, tak dimana pun Sagara dan Jean pasti sudah seperti tom and Jerry

"Itu bukan membebani diri sendiri, lo nya aja yang males gak kayak Rafael" Sindir Devan terang terangan

"Sakit sekali everybody" sagara berlagak sakit dengan memegang dadanya

Ke empatnya kini sedang berada di apartemen Rafael, sebenarnya belum ada izin dari sang pemilik apartemen sejak ketiga monyet ini datang. Tapi sayangnya mereka bertiga sudah nyelonong masuk tanpa permisi dan nangkring manis diruang tamu sampai saat ini.

Rafael menoleh

"Kalian kalau disini cuma ngerusuh, pulang aja. Gue lagi gak nerima tamu"

"Mainnya ngusir" cibir Jean pelan

"Aleesha nya kemana El?" Tanya Sagara sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Aleesha yang sedari mereka datang tidak menampakkan batang hidungnya

Rafael langsung menatap Sagara datar "Kenapa?" Tanya Rafael balik

"Santai, gue cuma nanya kemana Aleesha? Lagi gak dirumah?" Ulang Sagara lagi hati hati

"Kenapa lo perduli?" Balas Rafael datar

"Kok lo jadi emosi sih?" Herannya "apa jangan jangan lo udah ngusir Aleesha ya?" Tuduh Sagara ngawur

Rafael langsung memalingkan wajahnya "gue gak setega itu." Ketusnya

"Terus kemana?"

"Pamit ke supermarket depan apartemen"

Sagara hanya ber- oh sebagai tanggapan, lalu tanpa permisi menyomot jajanan yang sedang dipegang oleh Jean

"Anj---

"Sekali lagi ngumpat disini kalian pulang aja" Rafael menatap Jean garang, sementara yang ditatap hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Calon papa udah mulai alim ya kek" Devan terkikik geli

"Kak, kek, kak, kek. lo pikir gue kakek lo?" Sinis Sagara dan Jean bersamaan

"Masih mending gue panggil kek, gue panggil bunda mau lo berdua?!"

Cklek

Suara dorongan pintu membuat atensi keempat lelaki yang sedang berada di ruang tamu tersebut sontak menoleh

R A F A E L (Young papa!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang