"kalau memang kenyataan tidak sesuai dengan harapan, untuk apa diteruskan?"
Aleesha melenguh pelan ketika cahaya matahari mulai menerobos masuk kedalam indra pengelihatan nya, bukannya terbangun. Perempuan itu malah menutupi wajahnya dengan selimut tebal lalu kembali melanjutkan acara tidurnya yang sempat tertunda
Rafael yang baru saja keluar dari kamar mandi menghela nafas jengah, memang akhir akhir ini sikap Aleesha menjadi lebih mager. Untuk beraktivitas sebentar saja wanita itu sudah tampak kelelahan, membuat Rafael beberapa kali harus mengerjakan tugas milik Aleesha agar perempuan tersebut tidak terkena hukuman. Untung saja dirinya ketos jadi lumayan pintar dalam pelajaran
"Ayo bangun, bentar lagi telat" ucap Rafael sambil menyibak selimut tebal yang di pakai oleh Aleesha"Lima menit.." balas Aleesha kesal, ia berusaha mengambil kembali selimutnya di tangan Rafael. Namun dengan cepat Rafael menjauhkan selimut itu kembali
"Aleesha.."
"Iya iya bawel.." Sela Aleesha, dengan malas perempuan itu beranjak dari kasur lalu meninggalkan Rafael yang masih bersedekap dada memandangi nya
~
"Pagi.." sapa Aleesha sedikit tidak bersemangat, perempuan itu mendudukkan dirinya pada kursi dihadapan Rafael yang masih sibuk mengoleskan selai pada roti untuk sarapan
"Hm, pagi juga"
Rafael menyodorkan dua potong roti dan segelas susu di hadapan aleesha "habisin rotinya, susu hamilnya juga harus habis" titahnya
"Nggak mau susu" tolak Aleesha sambil menggeleng, bahkan mencium aroma susu itu saja membuat perutnya kembali mual. Apalagi jika ia mencicipi susu tersebut
"Oke, kalau gak mau minum hari ini gak usah sekolah" ancam Rafael santai, Aleesha melotot tidak terima. Bulan ini ia sudah izin beberapa kali, dan tidak memungkinkan lagi jika Aleesha izin hari ini. Dirinya masih ingat jika hanya anak beasiswa yang harus mempertahankan beasiswanya, setidaknya untuk beberapa bulan ini sebelum ia benar benar harus putus sekolah
"Ishh, nggak bisa gitu dong! Nanti kepala sekolah bakalan marah" ucap Aleesha tidak terima
"Ya kalau gitu habisin susunya, ini penting buat kesehatan ibu hamil" balas Rafael tidak mau kalah, sejak pertama ia membelikan susu hamil tersebut. Aleesha tidak mau meminumnya sama sekali, sehingga terpaksa Rafael harus memaksanya seperti ini
Dokter Anita juga pernah bilang, jika kandungan Aleesha masih sangat lemah, sehingga harus benar benar dijaga dengan baik mulai dari pola makan dan semua kegiatan
Aleesha masih tetap dalam pendirian nya, wanita itu menggeleng tidak mau "aromanya bikin mual.." rengeknya
"Tutup hidung dulu kalau gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...