" kepergiannya bukanlah sebuah akhir, melainkan awal dari sebuah kisah bahagia "
"Loh? Lagi ngapain Rafael sama Mareta?!"
"Buta mata lo? Mereka lagi ngobrol gitu" sinis Sagara yang langsung mendapat geplakan dari Jean
"Udah tau sat, tapi mereka ngomongin apaan?!" Sentak Jean kesal
Sagara mengedikkan bahunya acuh "gue bukan cenayang"
"Positif thinking aja, mungkin bahas masalah sekolah. Mereka berdua kan anggota osis" ucap Devan menengahi sagara dan juga Jean dengan alasan yang cukup masuk ginjal
"Bener juga" Jean dan Sagara manggut manggut setuju
"Samperin gak?"
Devan menggeleng "nggak usah, jangan ikut campur urusan mereka berdua" nasehatnya
"Lo gak takut?" Tanya Sagara serius
Seolah tau maksud ucapan Sagara, Devan hanya tersenyum tipis "gue percaya, apapun yg di perbuat Mareta buat dapetin Rafael. Tetep Aleesha pemenangnya"
Disisi lain, Rafael yang tengah bersama dengan mareta hanya diam. Sedari tadi lelaki itu sama sekali tidak fokus dalam mendengarkan ucapan Mareta, sudah 20 menit mereka mengobrol. Lebih tepatnya hanya Mareta, dan Rafael yang diam.
--jadi begitu"
Mareta menghentikan bicaranya, merasa jika sedari tadi Rafael hanya melamun dan sama sekali tidak memperhatikan dirinya "Rafa?"
Rafael menoleh singkat, lalu berdehem
"Kamu lagi mikirin apa?"
"Sorry gue gak fokus, bisa dilanjutin besok aja?"
Mareta memaksakan senyum nya, lalu mengangguk setuju "okey, besok aja" ucap mareta pada akhirnya
Selepas pulang sekolah tadi, Mareta sempat mengirimkan pesan kepada Rafael untuk datang ke sebrang caffe untuk berbicara sesuatu mengenai masalah pendaftaran osis baru. Mengingat sebentar lagi mereka akan naik ke bangku kelas 12 yang artinya akan segera melepas jabatan Rafael dan juga Mareta selaku ketua dan sekertaris osis.
Sebenarnya dari awal Rafael sudah menolak ajakan tersebut, kan bisa besok saja saat disekolah? Mengapa harus sepulang sekolah nanti. Rafael juga memiliki tugas lain sekarang, yaitu mengantar Aleesha pulang selepas sekolah.
Namun berkat upaya bujukan dari Mareta, akhirnya Rafael hanya bisa pasrah. Dengan alasan 'hanya sebentar saja'
Rafael sudah menyalakan mesin motornya, Bersiap untuk kembali pulang. Sebenarnya ia akan menemui Aleesha sebentar, sebelum pulang tadi ia sempat menyuruh perempuan itu menunggunya di dekat halte bus
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...