"banyak orang yang meminta hak nya, namun tidak melakukan kewajiban nya."
pagi pagi sekali, Rafael sudah nangkring manis di depan pintu rumah Aleesha dengan muka bantal. Perempuan yang baru saja membuka kan pintu tersebut menghela nafas pelan
"Ngapain kesini?" Tanya nya dengan raut wajah tidak bersahabat. Pasalnya, sekarang adalah hari minggu dimana Aleesha ingin menghabiskan pagi harinya di rumah bersantai bersama kalandra
Rafael mesem mesem tidak jelas, lalu menggelengkan kepalanya.
Aleesha membatin, ada apa dengan laki laki ini? Apa sedang menang lotre? Ah, tapi untuk apa lotre untuk pria kaya seperti Rafael.
"Boleh bikinin minuman?" Tanya laki laki tersebut seperti memerintah, sudah tidak di undang. Masih saja tidak tahu diri meminta minuman padahal tidak di tawari
"Aku lagi nggak mau nerima tamu" balas aleesha singkat lalu berancang-ancang untuk kembali menutup pintu, namun segera di cegat oleh tangan Rafael
"Esha.." panggil pria tersebut dengan nada memelas
"Biarin aku masuk, ya?" Pintanya yang membuat Aleesha terheran heran, pria yang menjabat sebagai CEO ini mengapa keukeh sekali ingin masuk kedalam rumahnya yang minimalis? Apa tidak ada tempat lain untuk ia menongkrong?
"nggak bisa, aku belum beli teh sama kopi" alibi perempuan tersebut cepat
"Air putih aja nggak apa apa" balas Rafael terkesan memaksa agar tetap bisa dipersilahkan masuk kedalam oleh Aleesha
"Kamu kenapa, sih? Stop gangguin hidup aku sama Kalandra lagi! Sekarang kita udah punya jalan kehidupan masing masing" balas aleesha dengan nada tinggi yang membuat wajah Rafael yang tadinya memelas tiba tiba saja juga turut menunduk. Mendadak atmosfer di antara keduanya mendingin
Tidak.. Aleesha tidak akan bisa lupa bagaimana brengseknya laki laki dihadapannya ini saat tidak mengakui kalandra sebagai putranya. Bahkan menganggap istrinya sendiri sebagai seorang jalang dan memperlakukannya dengan semena mena
Ah, jangan lupakan juga dengan Rafael yang bermain dengan jalang di club malam sampai tidak pulang.
"Sorry.." hanya kata itulah yang mampu keluar dari bibir pria tersebut. Rafael kehabisan kata kata karena faktanya dia memang berbuat salah
"Kenapa??" Perempuan tersebut mengangkat sebelah alisnya dengan mata yang sudah berkaca kaca
Senyuman kecil terbit di wajah cantiknya, ia terkekeh pelan "kamu nggak bisa dapetin pewaris dari cewek yang pernah kamu tidurin waktu itu?" Lanjutnya yang membuat Rafael menggelengkan kepalanya sambil menatap ke arah Aleesha tidak percaya
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...