"Bila mencintaimu adalah sebuah ilusi, maka ijinkan aku berimajinasi selamanya"
Devan menatap malas pemandangan dihadapannya ini, ia sudah sering di suguhkan dengan ke uwuan tiada tara dimana-mana. Namun kali ini berbeda, dirinya malah diperlihatkan sisi lain dari seorang Rafael yang membuat dirinya terbengong sendiri
Terlihat Rafael yang lemas lunglai tak seperti biasa sedang disuapi oleh Aleesha tanpa adanya pemaksaan sama sekali, jika Jean berada disini, sudah dipastikan lelaki itu akan heboh sendiri
"Rafael sering kayak gini?" Tanya Devan heran, Aleesha yang sudah selesai dengan acara menyuapi bayi besarnya hanya menggeleng sambil tertawa kecil
"Enggak kok, cuma hari ini dia lagi kena morning sickness" balasnya sambil beranjak dari ruang makan untuk menaruh piring kotor
"Morning sickness?" Tanya Devan "itu semacam penyakit?" Tanya nya lagi sambil menggaruk kepalanya tak mengerti
"Berisik!" Sela Rafael masih dengan posisi telungkup pada kursi yang membuat Devan langsung kicep
"Nanti search di google aja sendiri" ucap Aleesha lalu duduk disebelah Rafael, Devan mengangguk
"Apa sakitnya Rafael bakalan lama?"
Aleesha tampak mengetuk dagunya berpikir "Hmm, aku nggak tau"
"Kalau lo besok masih sakit, gimana mau tanding basket?"
Rafael diam, ia menoleh sekilas pada Devan. Lalu kembali memejamkan matanya seolah tak minat pada Devan. Cowok itu mencibir pelan
"Gue tetep ikut." Jawabnya ketus
"yaudah gue mau pulang" ucapnya lalu beranjak dari kursi "panas disini" lanjut Devan sambil mengkibas-kibaskan tangannya
"Pulang sana, tunggu apa lagi?!" Teriak Rafael yang mulai jengah
"Iya iya" cibir Devan, lelaki itu menunduk hormat pada Rafael sebelum keluar dari apartemen layaknya hormat pada seorang raja "paketos manja banget sama istrinya" godanya lalu tertawa
"Bacot" singkat, padat, jelas. Kata kata terakhir Rafael berhasil membuat Devan segera meninggalkan apartemennya
****
"Susu ibu hamil udah kan?" Tanya Rafael yang masih sibuk mendorong troli belanjaan nya, Aleesha mengangguk, lalu menunjuk pada dua kotak susu rasa coklat di troli nya. Rafael mengangguk
Hari ini dua pasutri tersebut sedang belanja bulanan di mall, Rafael harus mencari mall yang cukup jauh dari tempat tinggalnya, agar tidak bertemu seseorang yang kemungkinan besar mengenali mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...