CHAPTER 22

107K 6.5K 777
                                    

"cerita kita gagal karna salah satu pemerannya memilih tamat dengan caranya sendiri. "

"Jadi lo baru ada waktu kapan el?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi lo baru ada waktu kapan el?"

Rafael yg tengah mengunyah nasi goreng menghentikan kunyahan nya sejenak, lalu menghembuskan nafas berat

"Gue ga bisa sebebas dulu lagi Dev, sekarang gue punya tanggung jawab yang lebih besar" balas Rafael yang membuat Devan turut menghembuskan nafas

Devan mengangguk paham "Gue paham."

"Jadi.. nanti malem lo gak ikutan?"

Rafael terdiam ragu "mungkin-

"RAFA!!"

Rafael menoleh ketika mendengar suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya, lelaki itu melihat seorang perempuan tengah melambai lambaikan tangan ke arah dirinya dengan raut wajah kesal.

Rafael bangkit dari duduknya, lalu menaruh selembar uang di bawah piring makannya tadi.

"Gue pulang duluan." Ucap Rafael

"Ya sana, istri lo udah misuh misuh dari tadi karena nungguin lo"

"Hmm" Rafael hanya bergumam sebagai jawaban, lalu akhirnya melangkah meninggalkan Devan yang masih duduk di caffe untuk menghampiri Aleesha yang tengah berkacak pinggang

"Maaf, nunggu lama ya?"

Aleesha yang tadinya memasang wajah garang tiba tiba saja cemberut dalam sekejab, entah kenapa mood nya gampang sekali berubah "lamaa" adunya

"kenapa gak nunggu dimobil?"

"Udah! Kamunya lama, lama lama lama" balas Aleesha tidak terima

"Kan udah minta maaf" ucap Rafael tanpa dosa

Aleesha tersenyum datar "kapan sih, bunuh suami itu di perbolehkan dalam agama?" Ucapnya tidak masuk akal

Begini nih, kalau punya cowok modelan kaku kayak kain lap belum di cuci seabad.

Rafael menatap Aleesha datar "terserah"

Tak mau kalah, Aleesha turut melempar kan tatapan permusuhan ke arah Rafael dengan wajah garang

Rafael berjalan terlebih dahulu untuk membukakan pintu mobil untuk Aleesha, namun perempuan itu masih enggan bergerak dari tempatnya berdiri.

Tak memperdulikan isyarat dari Rafael yang menyuruh nya untuk masuk kedalam mobil, Aleesha tetap melipat tangannya di atas dada dengan tatapan permusuhan.

"Ayo naik, Aleesha" ulang Rafael lagi mencoba sabar, namun mendapat gelengan dari Aleesha

Dengan wajah yang sangat amat terpaksa dan tidak ikhlas, Aleesha melangkahkan kakinya dengan ogah ogahan masuk ke dalam mobil tersebut karena tak ingin menjadi bahan tontonan

R A F A E L (Young papa!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang