" you're the reason why i'm still love you until now "
"Rafa, kamu mau pulang?" Tanya Mareta yang melihat Rafael beranjak dari duduknya dengan tiba tiba, lelaki itu mengambil beberapa lembar kertas penting hasil rapat osisnya tadi kedalam tas dengan buru buru
"Kenapa lo gak bangunin gue tadi?" Panik Rafael yang melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam
Mareta yang di tanya penuh penekanan gelagapan "ehm, tapi kamu tidurnya nyenyak banget. Jadi aku takut buat bangunin" alibinya, sebenarnya Mareta ingin menghabiskan waktu bersama Rafael lebih lama. Karena itulah Mareta memilih untuk menemani Rafael yang sedang tertidur hingga semua anggota osis sudah pulang
"Kenapa cuma ada kita disini?"
"K-kamu kok marah marah gitu, semua osis udah pulang dari tadi kan sekarang udah malam" balas Mareta sedikit takut
Rafael mengacak acak rambutnya frustasi, bagaimana bisa ia hanya berduaan dengan mareta di tempat sepi seperti ini??
handphone nya berdering. Menandakan ada pesan masuk. Lelaki itu dengan cepat membuka handphonenya dan melihat rentetan pesan dari Aleesha yang baru saja masuk
Pasti wanita itu sudah menunggunya sedari tadi, tanpa berpikir panjang. Rafael menyambar tas nya dan mulai melangkah pergi meninggalkan mareta di kelas tersebut sendirian. Sekarang yang ada dipikirannya hanya ada Aleesha, apakah perempuan itu baik baik saja?
"Fuck, kenapa gue harus ketiduran" rutuk Rafael dalam hati, pria itu semakin mempercepat jalannya
"Rafa! Tunggu bentar" teriak mareta yang juga berlari mengejar Rafael, gadis itu memegang tangan Rafael agar lelaki itu berhenti berjalan
Rafael menghentikan langkahnya dengan malas "ada apa lagi? Gue buru buru" balas Rafael dingin
"Boleh anterin aku pulang dulu?" Tanya mareta dengan nada rendah, berharap jika Rafael akan mengantarkan nya pulang terlebih dahulu
"Pesan taxi aja" ucap Rafael lalu menghempaskan tangan Mareta pada lengannya, tanpa berlama lama lagi Rafael segera berjalan menuju motornya meninggalkan Mareta sendirian
Gadis itu menatap sendu Rafael yang sudah menjalankan motornya menjauhi area sekolah, mengapa Rafael semarah itu padanya? Padahal niat Mareta hanya ingin bersama dengan Rafael sebentar, walaupun dalam ke adaan tertidur
Mareta menghela nafas lesu "hari ini aku gagal, tapi suatu hari nanti aku yakin ada harapan untuk kita"
Ucapnya penuh harap.
~
Dilain tempat, Rafael baru saja sampai di depan pintu apartemennya. Pria itu segera mengetuk pintu dengan tak sabaran
Cklek
Pintu tersebut terbuka, tampak Aleesha yang hanya memakai piyama tidur. Lalu menatap Rafael aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...