CHAPTER 45

113K 7.1K 3K
                                    

"sejauh apa pun kita berpisah, jika memang takdirnya bersama. kita bisa apa?"

Pukul 10 siang, seorang perempuan berpakaian casual dengan rambut kuncir satu tampak baru saja keluar dari dalam rumahnya dengan terburu buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 10 siang, seorang perempuan berpakaian casual dengan rambut kuncir satu tampak baru saja keluar dari dalam rumahnya dengan terburu buru

"mau jemput kala, sha?"

Aleesha menoleh ke sumber suara, ia tersenyum begitu tau jika yang bertanya adalah tetangga mepet rumahnya, Atara. Perempuan tersebut baru saja selesai menyirami tanaman tanaman di depan rumahnya dan akan segera beranjak masuk kedalam rumah

"Iya, yaudah aku permisi dulu. Bentar lagi kelasnya selesai soalnya"

Atara menganggukkan kepalanya. Perempuan pemilik buah stroberi yamg biasanya kalandra colong tersebut sudah menjadi seperti teman sendiri dengan Aleesha

Walau memang tidak selalu bertegur sapa. Langkah Aleesha terhenti lantaran tiba tiba saja sebuah mobil sport mewah berwarna hitam legam berhenti pas dihadapan rumahnya

Bisa di tebak siapa pemilik mobil tersebut. Siapa lagi jika bukan mantan boss menyebalkan Aleesha?

Pria tersebut datang dengan masih mengunakan jas kerjanya, Rafael turun dari mobil tersebut lalu berjalan mendekat ke arah Aleesha yang masih menatapnya tak bersahabat

"Mau kemana?" Tanya Rafael dengan suara datar seperti biasa

Meskipun enggan menjawab, karena memiliki jiwa yang ramah dan anti pendendam Aleesha pun akhirnya membuka suara

"Jemput kala disekolah" ucapnya lalu segera melangkahkan kakinya hendak pergi dari hadapan Rafael, namun dengan cekatan pria tersebut mencegat tangan Aleesha

"aku anterin" balas cowok tersebut tiba tiba

Aleesha menatapnya keheranan, namun kemudian menggelengkan kepalanya pelan

"nggak usah, aku bisa kesana sendirian" tolaknya lalu berusaha melepaskan cengkraman tangan Rafael

Rafael menghembuskan nafasnya pasrah, perempuan di hadapannya ini begitu sulit untuk diluluhkan. Padahal banyak wanita di luar sana yang rela menyerahkan tubuhnya cuma cuma pada Rafael

"Esha.. dengerin dulu"

"ini udah mau jam setengah sebelas siang, kalandra pasti nungguin lama"

Dengan malas, Aleesha menolehkan pandangannya ke arah Rafael yang masih menatapnya memelas. Kasihan sekali boss besar penuh wibawa ini

"Aku bisa naik taxi, tuan muda Rafael yang terhormat" ucap Aleesha sambil membungkukkan badannya hormat

Dengan sekali tarikan, Rafael mampu membuat perempuan tersebut jatuh kedalam dekapannya

"please.. sekali aja, aku mau kita jalan bertiga bareng. nggak ada maksud lain" mohonnya dengan posisi yang masih memeluk tubuh aleesha dengan erat

Untuk beberapa saat, perempuan tersebut memejamkan matanya. Dengan ragu ragu akhirnya Aleesha pun setuju "oke"

R A F A E L (Young papa!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang