CHAPTER 06

142K 7.7K 405
                                    

" Just try to repeat the time, there are many people I don't want to know. "

Sudah 1 minggu semenjak Rafael mengantar Aleesha pulang waktu itu, entah mengapa Aleesha seperti menjauh dari Rafael

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 1 minggu semenjak Rafael mengantar Aleesha pulang waktu itu, entah mengapa Aleesha seperti menjauh dari Rafael. Ketika mereka bertemu pun wanita itu selalu membuang muka dan enggan menyapanya, membuat Rafael sering uring-uringan sendiri.

Dalam hati Rafael, lelaki itu berfikir dimana letak kesalahannya sehingga Aleesha begitu marah padanya? Apakah ia salah bicara? Sungguh, Rafael tidak berniat menyakiti Aleesha dengan perkataannya waktu itu.

Sebenarnya sudah ada niatan untuk minta maaf pada Aleesha di hati Rafael, namun ia gengsi untuk mengutarakannya

"TEMEN LU NGASIH TUGAS GAK NGOTAK ANJIR!" Jean berteriak frustasi, sedari pagi buta Rafael sudah memberinya setumpuk buku dengan ketebalan di atas rata-rata. Katanya harus habis 3 hari ini atau nyawa nya sendiri adalah taruhannya.

"Rafael kan gitu, kalau badmood ngalahin cewe pms" saut Sagara yang asyik mabar bersama Devan tanpa berniat membantu Jean sama sekali

"Lama-lama gue pensi jadi temen Rafael aja lah" lirih Jean hampir menangis

Kini ketiganya sedang berada di kelas, Rafael pamit beberapa menit yang lalu untuk mengikuti rapat osis dan meninggalkan Jean dengan setumpuk buku dan juga ancaman maut. Mau tak mau Jean mengangguk saja

Devan tertawa pelan melihat raut wajah kesal Jean, tak lama kemudian lelaki itu menoleh ke arah bangku Chelsea. Gadis itu tampak tak memiliki semangat hidup sama sekali, tunggu. Tak biasanya gadis itu sendirian, biasanya pasti ada Aleesha dan Vandra bersamanya

"Chel, kenapa lo?" Tanya Devan, Chelsea menoleh sekilas dan enggan menjawab, lalu menghembuskan nafas gusar

"Aleesha..."

Devan mengerutkan alisnya pelan "Aleesha kenapa?"

"Dia-"

"Aleesha kenapa?" Bukan Devan yang menjawab, melainkan Rafael. Lelaki itu baru saja tiba di kelas setelah rapat osis selesai dan tak sengaja mendengar sedikit omongan Chelsea dan Devan tentang Aleesha tadi.

"Dia minta seblak durian" lirih Chelsea pelan sementara Devan, Jean dan Sagara yang ikut mendengar menganga lebar tak percaya, Rafael memasang raut wajah bingung

"Jenis makanan baru?"

"Mangkanya itu, Aleesha tadi langsung ngamuk pas gue bilang enggak ada makanan kayak gitu! Mangkanya vandra keluar buat ngejar itu bocil sebelum ilang" Lanjutnya lagi

R A F A E L (Young papa!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang