"kita berdua hanyalah dua
orang yang senang membohongi perasaan masing masing, pura pura tidak peduli hingga akhirnya patah hati"2 hari berlalu sejak kejadian Aleesha melihat Rafael bersama dengan Mareta di taman waktu itu, Aleesha dan Rafael menjadi semakin jauh. Bahkan ketika berpapasan pun perempuan itu selalu membuang muka dan memilih untuk menghindar dari Rafael.
Lelaki itu merasa sedikit aneh dengan perubahan sikap Aleesha selama dua hari ini, namun ia tak berani bertanya. Selama dua hari ini juga, Rafael tampak lebih sering bersama dengan Mareta. Selain karena mereka sesama osis, juga karena perjodohan tidak masuk akal yang di tentukan oleh Anggara dengan seenaknya dan secara sepihak.
FLASHBACK ON
Rafael baru saja memasuki mansion setelah pulang dari sekolah, baru saja dirinya menginjakkan kaki dalam ruang tamu, Rafael sudah di sambut oleh Anggara dan Amara yang duduk di sofa
Cowok itu menghembuskan nafas kasar, jika sudah begini pasti Anggara menginginkan sesuatu dari dirinya
"Mau apa?"
Anggara menatap tajam anak semata wayangnya yang tidak punya sopan santun sama sekali "tidak sopan!"
"Papa sudah menjodohkan kamu dengan Mareta, tidak bisa di gugat atau di tawar." Lanjutnya lagi yang membuat Rafael terbelalak
"Enggak, rafa gak mau" elaknya
"Saya bilang tidak ada penolakan, semua sudah setuju dan papa anggap kamu juga setuju!"
"Rafa juga punya impian sendiri" desisnya kembali menatap Anggara tajam
"Rafael!"
"udah mas udah!" Lerai Amara, wanita itu menghampiri putranya yang masih berdiri dan menatapnya datar. Amara memegang kedua bahu Rafael, lalu membalikkan badannya agar bisa berhadapan dengan dirinya
"Kalau demi bunda, kamu masih gak mau nerima perjodohan ini?" Tanya Amara dengan tatapan yang sulit di artikan
"Tapi bun-"
"Sekali saja, demi bunda" sela Amara sebelum Rafael mengungkapkan isi hatinya "demi kebaikan kamu juga" sambungnya
Rasa tak rela menggerogoti hatinya, namun ia sama sekali tidak bisa menolak, jika Amara yang sudah mengatakannya. Rafael menatap lesu ke arah kedua orang tuanya lalu pada akhirnya mengangguk pasrah
"Terserah apapun yang kalian mau." Putus Rafael, pria itu berjalan menaiki tangga tanpa menghiraukan lagi Amara dan Anggara yang memanggil namanya.
Amara menatap sendu punggung tegap Rafael yang mulai hilang di telan anak tangga, ia juga sebenarnya tidak ingin memaksa Rafael. Namun jika tidak seperti ini, Anggara bisa melakukan hal apapun walau harus melukai Rafael sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...