"Kamu ini manusia setengah narkotika atau apa? Sialan, aku candu pada apa-apa di dirimu yang ringkih dan fana."
"Lepasin, Rafa!" Aleesha tak henti hentinya memberontak agar tangan Rafael dapat terlepas dari pinggangnya. Namun sayangnya Rafael semakin mengeratkan cengkeramannya hingga aleesha tidak bisa bergerak
"Jangan jadi bodoh!" Tekan Rafael "anak gue nggak bersalah." Bisiknya yang membuat bulu kuduk aleesha berdiri
Rafael menjauhkan wajahnya dari telinga aleesha ketika wanita itu tampak menunduk takut "Kenapa? Baru takut sekarang? Kenapa tadi nggak takut pas mau bikin dosa, huh?"
Aleesha terdiam, pikirannya kalut. Entah bagaimana bisa tadi ia berpikir seperti itu? Untung saja Rafael mencegah aleesha sebelum ia ingin menggugurkan kandungan tersebut, jika tidak. Sungguh, aleesha akan menyesal seumur hidup
Tangis aleesha pecah dalam pelukan Rafael, wanita itu berhambur memeluk Rafael dengan erat. Menumpahkan seluruh isi hatinya. Sementara Rafael hanya diam mengelus punggung aleesha agar perempuan itu sedikit tenang
"M-maaf.." ucapnya dengan suara yang masih bergetar
"Minta maaf sama anak kita, bukan ke gw" Tegas Rafael yg membuat aleesha terdiam, apa katanya tadi? Anak kita? Jadi semua pikiran buruk aleesha salah?
"iya"
Hanya kata itu yang dapat terucap dari bibir aleesha, kini ia pun bingung harus merespon apa lagi pada pria di hadapannya ini "aku cuma takut.."
Rafael melerai pelukannya dan menatap aleesha lekat-lekat "kenapa? Ada gue disini"
"Rafael.."
"Aku tau kamu di jodohin sama Mareta, dan aku?" Aleesha menggantung ucapannya, menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong "aku nggak bisa besarin bayi ini sendiri-"
"Ada cita-cita yang mau aku kejar, aku mau banggain ibu panti dan balas semua kebaikannya karena udah ngerawat aku dari kecil"
"Tapi sekarang-
"Sekarang semua itu bakal jadi angan angan semata.." lanjutnya dengan suara yang memelan, air matanya meluncur begitu saja
"Sttt.." lelaki itu mengulurkan tangannya, menghapus sisa air mata yg berada di pipi aleesha dengan lembut. Lalu membawa wanita itu kembali dalam dekapannya
"Maaf"
"Maaf buat semua yang gue lakuin, maaf karena gue udah hancurin semuanya"
"Maaf, maaf, maaf" lirih Rafael, lelaki itu mengerat pelukannya seolah ikut merasakan hancurnya perasaan aleesha sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...