"ini bukan salah aku dan kamu, melainkan adalah sebuah takdir untuk menjalani kehidupan yang baru."
Rafael terbangun ketika mendengar sebuah isakan seorang gadis yang memenuhi indra pendengaran nya.
Lelaki mulai memijat pelipisnya pelan karena kepalanya yang masih berdenyut. Perlahan Rafael mulai mengumpulkan kesadaran dan melihat ke arah tubuhnya sendiri.
Ia benar benar terkejut ketika melihat tubuhnya yang telanjang dada dengan kasur yang sudah seperti kapal pecah.
Dan tunggu, dirinya melirik ke samping dan melihat seorang gadis yang tengah terisak. Ralat, seorang wanita. Dengan tubuh yang di lilit oleh selimut tebal dan wajah yang sembab karena menangis semalaman
"Shit"
Rafael mengumpat dalam hati, merutuki kebodohannya sendiri. Ia segera beranjak dari kasur dan memakai pakaiannya seperti semula
Rafael menghampiri perempuan tersebut yang masih terduduk di pojok ranjang dengan wajah sembam.
"Aleesha?" Panggil Rafael dengan lirih, ia cukup terkejut begitu menyadari jika perempuan yang kemarin ia tiduri adalah anak beasiswa yang belum genap satu bulan bersekolah di SMA nya
pria itu menyamakan tingginya dengan Aleesha yang masih terisak dan memeluk lututnya.
"G--gue minta maaf buat kemarin malam" entah mengapa kini Rafael kehabisan kata kata untuk menjelaskan semuanya. Nafasnya serasa tercekat
"Pergi." Sela Aleesha tajam tanpa menoleh sedikitpun pada Rafael.
Aleesha tidak sepolos itu, dia tau tentang tahapan reproduksi hingga hamil dan melahirkan.
Kemarin malam dengan beringas Rafael menyalurkan semua nafsunya ke tubuh aleesha yang ringkih. Laki laki itu mengeluarkan nya di dalam..
Rafael mengusap wajahnya frustasi, ia masih ingat dengan jelas kejadian semalam. Dimana dengan ke adaan tidak sadar dirinya telah merenggut kesucian Aleesha.
"Gue beneran gak sadar kemarin malem,"
"Gue minta maaf, dan gue bakal tanggung jawab kalau terjadi sesuatu sama lo." Sambung Rafael panjang lebar, demi apapun. Ini adalah pertama kalinya Rafael berbicara seperti ini.
"PERGI RAFA!" teriak Aleesha menggema di kamar tersebut, membuat Rafael memejamkan matanya "a-aku nggak mau liat muka kamu lagi!" Sambungnya dengan suara bergetar
KAMU SEDANG MEMBACA
R A F A E L (Young papa!)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin menjadi ayah di usia 17 tahun? 𝕽𝖆𝖋𝖆𝖊𝖑 𝖘𝖊𝖗𝖎𝖔𝖓 𝖆𝖉𝖒𝖆𝖏𝖆 𝖆𝖓𝖉 𝕬𝖑𝖊𝖊𝖘𝖍𝖆 𝖈𝖍𝖆𝖓𝖙𝖎𝖐𝖆 𝖘𝖙𝖔𝖗𝖎𝖊𝖘 ----- Kesalahan satu malam berhasil membuat seorang ketua osis bernama Rafael mau...