Daun-daun pohon mangga jatuh berguguran, saat angin menerpa cukup kencang. Aku sampai harus memejamkan mata, agar tidak terkena butiran debu yang terbawa angin.
Akhir-akhir ini, cuaca cukup berangin disertai hujan berintensitas tinggi. Sisa-sisa hujan siang tadi masih terlihat jejaknya, sore ini.
Minggu sore aku sedang duduk di kursi teras depan rumah, menekuri tablet dan drawing pen yang bersisian di atas meja.
Sudah dua jam aku duduk disini. Tetapi, ide untuk membuat cerita baru belum datang juga.
Hobi menggambarku sejak kecil, telah menghasilkan tiga buku komik yang tersedia dalam versi cetak maupun versi elektronik. Kedua orang tuaku menyadari bakatku saat melihat coretan-coretan pensil buatanku. Kemudian, saat ulang tahunku ke 17, mereka menghadiahiku set perlengkapan menggambar digital. Membuatku semakin serius menekuri hobi.
Dering notifikasi pesan masuk membuat pikiranku teralih. Saat aku cek, ternyata pesan dari Tia. Pesan itu berupa sebuah foto yang berisi Tia, Kak Mulan —kakak perempuan Tia— dan Tante Widia berlatar belakang icon Universal Studio. Tia dan Ibunya sedang mengunjungi Kak Mulan yang tinggal di Jepang bersama suaminya.
Nitia Restu
(17.02) Foto.
(17.02) Liburan dong jangan kayak orang susah.
Arabella Nisrina
Nggak ngajak sih (17.03)
Nitia Restu
(17.04) Hellaw??? Siapa ya, yang pas gue ajak ke Jepang bilangnya nggak punya duit.
(17.04) Nggak ada beneran, nangis lo.
Balasan dari Tia mau tidak mau membuatku tertawa. Tentu saja pesan itu hanya bercanda.
Tia, bahkan Tante Widia —Ibunya Tia— sudah sejak sebulan lalu mengajak aku ke Jepang untuk mengunjungi Kak Mulan yang sedang hamil besar. Tapi aku tolak, karena mereka akan cukup lama disana, sampai Kak Mulan melahirkan.
Tia tahu alasanku yang sebenarnya. Sempat mengusulkan akan pulang lebih awal bersamaku yang kemudian aku tolak secara tegas.
Aku hanya tidak mau mengganggu acara temu kangen mereka. Sudah satu tahun mereka tidak jumpa. Dan alasanku berakhir karena tidak punya uang untuk tinggal cukup lama di Jepang.
Baru akan mengetik balasan, Tia sudah mengirim pesan baru.
Nitia Restu
(17.10) Nis, gue baru nyampe resto nih, makan-makan dulu ya.
(17.10) Jangan ngiler.
(17.10) Liburan sana.
Arabella Nisrina
Itadakimasu. (17.11)
Iyaaa. (17.11)
Nanti liburan mengunjungi kembaran lo, sebrang ITB. (17.11)
Nitia Restu
(17.12) Sembarangan lo, Lela!
-
Pukul tujuh malam, bel berbunyi.
Saat kubuka pintu, sosok Ridho yang menyeringai sambil mengangkat dua plastik besar berlogo makanan cepat saji membuatku terkejut. "Surprise!"
"Kok nggak bilang, sih?" Aku bertanya karena heran pacarku ini datang tiba-tiba.
"Namanya juga kejutan, Sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to Be Loved
RomanceNisrina pikir, kepergian Ridho adalah akhir dari segalanya. Ternyata, itu adalah gerbang pembuka untuk kisah-kisah lain yang menantinya di kemudian hari.