31. Bocil Jamet!
"Bocil jaman sekarang pacaran aja manggil ayah bunda, papa mama lah. Buset dah, kalah gue sama bocil jamet."
~ Raka
_________________________
"Mira, pengen naik bus."
Mira menoleh. "Bus mainan?"
"Bukan, ih..., Bus beneran."
"Yaudah, naik aja sendiri." Mira kembali membaca majalah.
Raka mengerucutkan bibirnya kesal. Tanpa sepatah katapun ia keluar dari mansion.
Melihat itu Mira terheran. Raka itu tidak pernah mau naik kendaraan umum. Karena baginya itu sangat berisik dan sempit. Tapi ini? Bahkan Raka langsung pergi.
Tapi biarkan sajalah. Ia sedang malas meladeni Raka. Ia lelah karena membersihkan mansion seluas ini sendirian.
Semua pekerja Raka liburkan untuk dua hari kedepannya. Entah apa yang terjadi dengan Raka.
Raka tiba-tiba meliburkan pekerja mansion. Tentu saja Mira menolak. Bagaimana bisa ia membersihkan mansion seluas ini sendirian?
Tapi Raka malah menangis kejer. Mau tak mau, Mira menuruti apa yang Raka inginkan.
Dan sekarang, Mira kelelahan sampai lelah meladeni Raka. Salahkan Raka saja. Siapa suruh tiba-tiba meliburkan pekerja.
°°°
Iya bunda. Ayah bakal setia kok sama bunda. Ayah gak bakal menduakan bunda meskipun banyak cewek yang menggoda ayah.
Bunda sayang sama ayah.
Ayah juga sayang sama bunda.
Raka hanya diam memperhatikan drama rumah tangga antara bocil jamet yang duduk di depannya.
Kalah gue sama Mira, batinnya.
Pria itu memasang wajah menjulid. Biarkan sajalah, sekali-kali ia berjulid. Drama bocah di depannya sangat memuakkan.
Niatnya naik bus karena penasaran, Raka malah bertemu dengan sepasang bocil jamet yang lagi kasmaran. Mana manggilnya ayah-bunda.
°°°
Setelah naik bus tadi, Raka berniat untuk jalan-jalan di sekitar taman. Pria itu tengah menikmati pemandangan alam yang menyejukkan.
Namun itu semua tak bertahan lama saat ia melihat pemandangan yang tak mengenakkan.
Lagi-lagi pemandangan bocil pacaran harus Raka lihat. Dua bocil dengan kaos couple bertuliskan I Love You itu saling bergandengan tangan.
Si bocil cowok memakainya topinya kepada sang kekasih, membuat rambutnya yang terdapat kutu itu terlihat. Sedangkan bocil cewek itu terlihat senang memakai topi sang kekasih.
Raka bergidik ngeri. Padahal ia sedikit mengintip topi itu ada beberapa kutu yang menempel. Tapi si cewek dengan senang memakai topi sang cowok.
Gini amat gaya pacaran mereka, batin Raka menilai.
Dua bocil itu sadar jika ada yang memperhatikan. Keduanya menatap Raka yang menatap mereka seperti mengajak baku hantam.
Si cowok merangkul bahu ceweknya. "Om mau rebut pacar gue, ya?"
Raka mendengus dingin. Hey! Dia punya istri yang jauh lebih cantik dan sempurna daripada pacar bocil jamet itu.
"GR banget lo bocil!"
Si cewek mengusap lengan kekasihnya. "Aku selalu setia denganmu, Papa."
"Iya mama. Papa percaya."
Seketika Raka ingin muntah darah. Tadi di bus bocil jamet pacaran manggil ayah bunda. Sekarang malah manggil papa mama.
"Plis, gue depresot!"
°°°
"Semoga gue gak ketemu sama bocil jamet lagi," gumamnya.
Namun sepertinya, keberuntungan tak berpihak kepada Raka. Pria itu justru berjumpa kembali dengan dua bocil yang ia temui di bus tadi.
Raka ingin menjauh, namun mendengar perdebatan antara sepasang bocil itu sedikit menarik perhatiannya. Apalagi ada bocil perempuan lainnya yang dirangkul oleh si bocil cowok.
"Ayah bilang bakal setia sama bunda meskipun ada banyak cewek yang lebih cantik di luar sana. Tapi apa? Bunda tinggal sebentar, tapi ayah malah berduaan sama cewek lain."
"Salah sendiri, lo terlalu jelek bagi gue yang terlalu ganteng. Buat apa gue pertahanin hubungan sama cewek jelek buluq kayak lo. Gak level. Makanya gue pengen kita putus."
"Buset. Sadis amat tuh mulut," komentar Raka.
Bocil yang dipanggil bunda tadi, terlihat tidak terima. Langsung saja ia menjambak rambut pacar baru mantannya.
"Dasar pelakor!"
"Akh! Sakit!"
Setelah itu terjadilah aksi perkelahian antar bocil jamet.
Raka tak peduli. Sekarang ia harus pulang untuk bicara sesuatu kepada Mira.
"Sekarang, gue sama Mira harus manggil Daddy Mommy. Gak mau tau. Harus pokoknya!"
"Masa gue kalah sama bocil jamet? Gak maulah!"
°°°
"Assalamualaikum, Mira!"
Mira yang tengah minum langsung tersedak. Dengan langkah tergopoh-gopoh ia menghampiri suaminya.
"Waalaikumsalam, kenapa?"
Raka langsung menerjang sang istri. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Mira.
"Gak mau tau, sekarang kita harus manggil Daddy Mommy!" rengek Raka.
"Aduh, ini kamu kenapa tiba-tiba minta begini, sih? Kamu kesurupan?"
"Bukan, ih..." Raka menghentakkan kakinya kesal. "Pokoknya kita harus manggil Daddy, titik!"
Tak mau mengambil pusing, Mira mengangguk menuruti. "Iya, kita sekarang manggil Daddy Mommy."
"Harus!"
Dalam hati Mira bertanya-tanya. Apakah yang membuat suaminya seperti ini?
Sedangkan Raka, pria itu mencoba mengusir ingatannya. Iya, ingatan bertemu dengan para bocil jamet yang ia temui tadi.
Gara-gara bocil jamet gue jadi keinget terus! Bocil jamet sialan emang!
To be continued...
______________________
Spoiler next chapter :
"Aku hamil"
"Lah? Hamil? Yang bener."
Waduh 🙂
Kira-kira siapa yang hamil ya?
![](https://img.wattpad.com/cover/279917434-288-k139826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
L U K A || Mira&Raka
ChickLitImpian Mira yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Universitas menjadi angan-angan saja. Gadis itu harus merelakan impiannya dan menikah dengan laki-laki seperti Raka. Raka bilang, dia sangat mencintai dirinya. Tapi nyatanya? Semua itu hanya OMONG...