29. Ulangtahun Mira
"Ada yang minat beli suami saya?"
~ Mira
________________________
Raka melihat kalender dan memikirkan sesuatu. Besok adalah hari ulang tahun Mira yang ke dua puluh tiga. Ia ingin memberikan kejutan untuk istrinya.
Apa ia merayakan ulang tahun Mira dengan mewah di hotel ternama?
"Eh, tapi Mira gak suka begituan," gumam Raka.
Ia ingat betul bagaimana Mira. Gadis itu sangat tidak suka dengan hal yang terlalu mewah dan berlebihan. Apalagi digunakan untuk sesuatu yang tidak perlu.
"Ngapain?"
Raka mendongak. Pria itu tersenyum dan membawa Mira kedalam dekapannya.
"Gak ngapa-ngapain. Cuma lihat kalender."
"Tumben."
"Besok itu salah satu hari terpenting."
"Ooo..." Mira mengangguk-anggukkan kepalanya.
Raka tertawa pelan. Sepertinya Mira tidak ingat jika besok adalah hari ulangtahunnya.
"Mir, sekarang kita bikin panggilan."
"Panggilan? Panggilan ilahi?"
Raka memukul pelan bibir Mira. "Ngomongnya."
"Maksudnya sekarang, kamu panggil aku mas aja. Biar sama kayak orang-orang."
"Gak mau manggil nama sendiri?" goda Mira.
Raka balik menatap Mira menggoda. "Raka mau, kok."
Mira gelagapan. Sejujurnya ia sedikit agak geli mendengar Raka memanggil dengan nama, bukan saya-kamu.
"Oke, manggil mas aja."
"Gak manggil nama aja? Biar seru gitu."
"Heh!"
°°°
"Oh, jadi nanti acaranya?"
"Iya. Sekarang kamu izin sama Raka, katanya nanti acaranya sampai malam."
"Iya, mah. Nanti aku izin sama mas Raka."
"Yaudah, nanti Mama jemput. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mira meletakkan ponselnya. Gadis itu menatap Raka yang memeluk pinggangnya dan menatapnya dari bawah.
"Kenapa?"
Raka menggeleng pelan. "Berarti nanti kamu jadi pergi?"
"Iya. Kata Mama juga nanti pulang malam. Jadi, gak apa 'kan?"
"Gapapa. Yang penting Mama senang."
Dalam hati Raka bersorak kegirangan. Masih ada waktu untuk menyiapkan kejutan sederhana untuk Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
L U K A || Mira&Raka
ChickLitImpian Mira yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Universitas menjadi angan-angan saja. Gadis itu harus merelakan impiannya dan menikah dengan laki-laki seperti Raka. Raka bilang, dia sangat mencintai dirinya. Tapi nyatanya? Semua itu hanya OMONG...