Bab 11: Ya Haura Insiyyah

29 6 0
                                    

Krek...

Zahra membuka pintu kamarnya, gadis mendapati sosok Olivia sedang rebahan sambil membaca sebuah novel di atas ranjangnya.

"Assalamualaikum," ucap Zahra.

Olivia menoleh ke arah Zahra. "wa'alaikumussalam, tumben pulang telat?" ucap gadis itu.

"Tadi kumpul ekskul tata boga dulu." Zahra melangkah ke ranjang Olivia.

"Gue ada kue buat lo," lanjutnya lalu menyodorkan sebuah kardus ke arah Olivia.

Olivia beranjak duduk. gadis itu tersenyum berseri-seri menatap kardus di genggaman Zahra,

"wah enak kayaknya." Olivia meraih kardus di tangan Zahra. Kedua mata gadis itu berbinar menatap kue brownies keju yang menggoda. Tak lama mulutnya mulai melahap potongan brownies dengan semangat 45.

"Endolita banget hehe," seloroh Olivia, mulut gadis itu penuh dengan kue.

Zahra berjalan ke lemarinya, membuka jilbab dan menaruh ranselnya.

"Oh ya, gue ada sesuatu buat lo." Olivia bangkit dan berjalan ke lemarinya, gadis itu meraih sebuah paper bag yang tersimpan di lemari itu.

"Dari Ibnu." Olivia menyodorkan paper bag ke arah Zahra.

Kening Zahra berkerut, tangan gadis itu bergerak meraih paper bag di tangan Olivia.

"Tapi sayang, barangnya dirusakin sama ratu harimau," ucap Olivia. "Roarrr ...." ia menirukan suara harimau.

Zahra membuka paper bag di tangannya, lalu meraih speaker murottal Al-Qur'an yang terbelah menjadi dua.

"Ratu harimau itu siapa?" Raut wajah Zahra tampak heran.

Olivia mendekatkan mulutnya ke telinga Zahra. "kak Shanum," bisik gadis itu.

"Kenapa dirusakin?"

"Iri dia."

Zahra meraih sebuah surat di dalam paper bag itu. Kedua Bola matanya bergerak membaca tulisan di dalam surat tersebut.

From : Ibnu
To : Zahra

Uhibbuki jiddan ya Haura Insiyyah.

Lagi, Ibnu menyatakan cinta pada Zahra. Gadis itu tersenyum kecut. Kalimat hangat itu tak mempan mencolek hati Zahra yang dingin.

"Assalamualai'kum." tiba-tiba seorang Gadis muncul.

Zahra dan Olivia menoleh ke arah sumber suara, "Wa'alaikumussalam."

Zahra memasukkan suratnya kembali ke dalam paper bag.

"Yah, si Lulu pulang!" Olivia mendengus kesal mendapati sosok Lulu yang berada di ambang pintu.

Lulu berlari mendekati Zahra dan Olivia. "Alhamdulillah Lulu udah sehat, udah kangen pondok dan kalian," heboh Lulu memeluk dan mencium Zahra dan Olivia bergantian.

"Ini hadiah buat Lulu, ya?" Lulu merebut paper bag di tangan Zahra, lalu meraih sebuah surat di dalamnya.

"Bukan!" Zahra berusaha merebut surat di genggaman Lulu. Namun, isi surat itu sudah terlanjur di baca oleh Lulu.

"Surat dari kak Ibnu? kak Ibnu suka ya sama Zahra? huaaa ...." Lulu menangis histeris. Seketika Olivia menyumbat telinganya dengan telapak tangannya. Suara tangisan Lulu menggelegar dan mengetarkan kaca jendela.

"Lulu tenang dulu," bujuk Zahra.

"Itu bukan dari Kak Ibnu yang Lulu suka kok," ucap Olivia.

Seketika tangisan Lulu terjeda. "Terus dari Ibnu mana?"

AzzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang