nox snack

1.9K 214 41
                                    

Nox snack
[ night snack ]

___________________ 

Jeno meraih kunci mobil serta tas laptopnya, jam kantor sudah berakhir urusannya juga sudah selesai. Tak ada alasan untuk lembur hari ini. Pria itu pun beranjak dari kursi nya lalu berjalan keluar dari ruangan berukuran cukup sedang tersebut. Suasana kantornya pun sudah mulai sepi, beberapa kubikel karyawan auditor juga accountant sudah kosong. Hanya tersisa beberapa dari mereka yang juga sama dengan Jeno, sedang siap siap untuk pulang.

"saya duluan ya" pamit Jeno pada beberapa karyawan disana.

"siap pak. Hati hati di jalaan" ucap salah seorang karyawan yang sepertinya akan lembur, terlihat segelas starbuck coffee disamping keyboard komputernya.

"kalian juga hari hati ya" balas Jeno.

"iya pak, salam buat kakak dan adek" ceplos seorang karyawati yang sontak mendapat colekan di lengannya sama temannya disebelah.

"kenapa?" tanya karyawati itu bingung pada temannya.

Jeno terkekeh, dia mengangkat kedua alisnya menatap Wanda----Karyawati itu----agak kaget dengan apa yang dia ucapkan. Namun, Jeno mencoba meresponnya dengan baik, lagipula itu bisa jadi doa yang baik buat dia. "iya, nanti saya sampaikan" balas Jeno lalu pamit sekali lagi dan pergi menunggu lift yang kebetulan sedang naik ke lantai lebih atas.

"kenapa sih?" tanya Wanda penasaran memerhatikan teman teman karyawannya yang lain menatapnya dengan tatapan tak menyangka dan tatapan kaget.

"pak Jeno kan udah cere anjir" tegur Fitrah menggeleng gelengkan kepalanya melihat Wanda yang pelupa itu.

Sontak mulut Wanda membulat besar menyadari apa yang dia lakukan dan katakan barusan, dia lalu menatap panik pada Vita----temannya yang tadi menegurnya----dengan tatapan gue harus gimana. Vita hanya mengangkat kedua bahunya tidak tau harus merespon apa pada Wanda.

Kedua alis Jeno terangkat melihat Yoga di dalam lift dengan tangan satunya yang mengangkat tas laptop, sedangkan tangan satunya memegang handphone. "gue kira udah balik elo" sapa Jeno mengingat upload-an snapgram Yudha yang sedang makan malam di salah satu restaurant sekitaran kantor.

Yoga mengangkat pandangannya dari handphone lalu terkekeh menyadari kalau itu Jeno, "enggak, gue cuman makan bentar sama anak kantor" jawab Yoga mengantongi handphonenya. Jeno pun hanya mengangguk paham, lalu memilih fokus pada layar handphone yang menampilkan pesannya pada Luna yang tak juga dibaca.

Yoga yang sempat mengintip tampilan handphone Jeno tiba tiba bersuara "eh gue lupa bioalng deh, Jen"

Jeno menolehkan pandangannya pada pria berumur sama dengannya, bedanya Yoga sama sekali belum menikah. "apa?"

"gue temenan sama Luna di SMA dulu"

"hah?"

"iya, dulu SMA gue sekelas dan seangkatan sama dia. Terus sebulan lalu kita sempat ketemuan di acara reunian, why you didn't tell me that she is your uhmmm your----"

"she is my nothing. Terus sekarang lo bisa hubungin dia ga?" sela Jeno sebelum Yoga menyelesaikan kalimatnya.

Yoga menggeleng, "dia tiba tiba hilang kabar gitu, padahal terakhir ngajak lunch bareng"

Kerutan di dahi Jeno terangkat mendengar dua kata terakhir yang keluar dari mulut Yoga. Baru saja ingin bertanya, dentingan Lift berbunyi bersamaan dengan pintu yang terbuka menampilkan lobby kantor yang sudah sepi. "gue duluan ya, mama gue nunggu di rumah sakit" pamit Yoga lalu berjalan sedikit tergesa gesa melewati lobby kantor yang sudah kosong itu.

faded and brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang