Anyer litore

1.8K 199 36
                                    

Anyer litore
[ the beach of anyer ]

___________________ 

this part is longer than usual, it's containing about 3.5k words.
happy reading all!


Gabby dan Tania melompat lompat girang saat melihat ada kudapan kudapan kesayangannya diantara belanjaan Jeno dan Karina. Sedangkan Jia dan Leon datang dengan santai tapi senyum yang tak lepas dari bibir mereka. "adek, gak boleh banyak banyak ya makannya" tegur Karina sembari memberikan sebatang coklat kesukaan Gabby.

Gabby mengangguk antusias "tangan yang manis adek" tegur Jeno saat melihat Gabby mengulurkan tangan kirinya pada Karina.

"maaf ayah" ucap Gabby langsung mengganti tangannya.

Karina menoleh pada Jeno lalu berucap terima kasih tanpa suara sama sekali. Jeno yang mengerti gerak mulut Karina hanya mengangguk lalu kembali sibuk mengeluarkan belanjaan bersama Tyo dan Calvin.

"yah, bunda" suara sedih Leon terdengar setelah Gabby menerima cokelatnya.

Leon memanggil Bunda yang tentu Karina, tapi Jeno ikut menoleh menatap penasaran pada Leon. "kenapa Kak?" tanya Karina.

Wajah Leon yang tadinya terhiasi senyum kini berubah ditekut dengan bibir yang cemberut "kok ga ada cheetos kesukaan kakak?"

Mendengar protesan Leon, Karina tersenyum kikuk "maaf ya, bunda lupa cheetos kakak. Nanti kita beli yaa"

"maunya sekarang bunda, yang lain punya snack mereka, masa kakak sendiri gak punya"

Karina tadi benar benar lupa cheetos Leon. Yang ada dikepalanya hanya cokelat kesukaan Gabby serta kudapan lain milik Jia dan Tania. Karena yang dia ingat tentang Leon hanya anak itu titip sendal karena sendalnya yang hanyut di pantai tadi pagi----itupun Karina bersyukur karena Jeno mengingatkannya. "janji deh, nanti besok kita pergi jajan banyak"

Jeno menatap sekilas pada Karina yang kebingungan, pria itu tau Karina sebenarnya ingin langsung pergi membelikan keinginan Leon tapi disisi lain dia juga mau ikut memasak dengan Tyo dan Calvin sebentar. Pria itu kemudian berjongkok agar tingginya sama dengan Leon, tangannya memegang kedua lengan sulung kesayangannya. Lantas Karina dan Leon langsung menoleh pada Jeno "pergi jajan sama ayah aja yuk"

"Jen..." tegur Karina yang pasti akan melarang Jeno.

"boleh?" muka Leon langsung berubah sumrigah.

Pria bermata segaris itu mengangguk kuat "sana pakai pakaian cakep dulu" mendengar titah Jeno, Leon langsung pergi dari sana tanpa memedulikan apa yang akan Karina katakan. Karena sekarang dia lebih mementingkan cheetos keinginannya sejak semalam.

Sebelum Karina protes, Jeno langsung berucap "udah gapapa. Kasihan kakak, Rin. Aku pergi ya" tangan Jeno secara otomatis mengusap puncak kepala Karina, membuat Wanita itu tak berkutit sama sekali. Karena dia salting dan sadar kalau Calvin juga Tyo pasti melihat mereka berdua.

Tiba tiba Gabby datang dengan langkah yang sedikit terburu buru, "kenapa adek?" tanya Calvin yang membuat Karina tersadar dengan kehadiran bungsunya.

"bunda" panggil Gabby yang membuat Calvin membalikkan badannya mengkode pada Karina.

"kenapa sayang?"

"adek ikut sama ayah ya?"

Karina mendongak, matanya bertemu dengan mata Jeno yang ternyata berdiri menunggui Gabby di ambang pintu dapur. Dia mengangguk pelan, berharap Karina mengiyakan keinginan Gabby. Karina menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya pada Gabby yang tak juga melepas tatap dengannya, mata Gabby menampilkan sorot mata penuh harap. "boleh ya bunda?"

faded and brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang