in familia

2K 231 41
                                    

In familia
[ their family ]

______________


Hari ini hari sabtu, kebetulan Karina tidak ada jadwal sama sekali. Jadi, dia putuskan untuk mengunjungi rumah Irene bersama Leon dan Gabby. Sebenarnya dia tidak akan kesana kalau bukan karena telponan Calvin perkara berita perceraiaannya dengan Jeno.

"Adeeek, sini rambutnya bunda iketin" panggil Karina pada Gabby yang malah sibuk memainkan bonekanya di sudut kamar.

"bundaaaa, adek mau boneka baru bolehh?" tanya Gabby mendekati Karina.

"udah banyak boneka adek, nanti yaa kalau udah ada yang rusak baru bunda beliin" ucap Karina secara lembut. Walaupun dia dan Jeno terbilang mampu untuk memenuhi setiap keinginan Leon dan Gabby, tapi Karina sebisa mungkin mendidik keduanya agar belajar hemat dan tidak manja. Jaga jaga buat tabungan masa depan juga dan beberapa asuransi hidup atas nama mereka.

Muka Gabby cemberut, "adek udah bosan sama bonekanya"

"iya, lihat nanti ya" balas Karina kini mengingatkan kan karet warna wani pada rambut Gabby.

Leon muncul dari pintu kamar dengan penampilan kasual yang membuatnya terlihat lebih segar. "bunda jadi berangkat kan? Kakak udah cakep nih" ujar Leon menampilkan senyum pepsodentnya.

"cakep banget anak ayah" puji Jeno malah mengangkat tubuh sulungnya kemudian memutarnya membuat Leon tertawa.

"jadi dong kak" ucap Karina kini mengoleskan cologne pada tubuh Gabby.

Jeno mengernyitkan dahinya ketika mendengar jawaban Karina. Wanita itu sama sekali tidak ngomong atau menyinggung apapun tentang dia yang ingin pergi bersama Leon dan juga Gabby. Begitu pula dengan dua anaknya. Aku ga diajak ya? Tanya Jeno dalam hati.

"yaudah, kakak dan adek nunggu di luar ya. Bunda mau siap siap duluu, ga lama kok" ucap Karina lembut.

Leon mengangguk paham, "ayo adek, kita nonton mickey mouse di bawah sama Sus Siti" ajak Leon meraih tangan kecil adiknya.

"pelan pelan turun tangganya ya, kalau ga bisa panggil Sus ajaa" seru Jeno melihat kedua anaknya itu.

"iya ayah" jawab Leon lalu menutup pintu kamar Jeno dan Karina.


Kamar itu kembali terisi dengan suara TV, tak ada ocehan Gabby yang sibuk bermain boneka, tak ada suara game Leon yang bervolume besar. Karina kini sibuk memilih kalung apa yang akan dia pakai di depan meja rias. Mata Jeno tak pernah lepas dari wanitanya yang begitu sibuk dengan dunianya.

"pakai yang mana ya?" tanya Karina sambil beberapa kali mencoba memasang kalung berbagai jenis di lehernya.

"semuanya cantik" jawab Jeno

"no one asked you, jeno" ucap Karina mendengus kesal. Karena sadar sedari tadi Jeno memperhatikannya, Karina mengambil asal satu kalung dari sana kemudian berjalan menuju wardrobe closet mereka untuk berganti pakaian.

Yaampun Rin, segini marahnya kamu? Batin Jeno menatap punggung yang menghilang dari pintu wardrobe closet mereka.

Tak lama kemudian Karina sudah keluar dari wardrobe closet mereka dengan sleeveless crop top hitam juga short pants jeans yang mempertontonkan tubuh indah wanita itu. Jeno menghela nafas panjangnya melihat bagaimana Karina berpakaian. "ganti rin" komen Jeno beranjak dari duduk dan mendekati wanita itu.

"dih? Ga mau. Bisanya juga aku kayak gini, kenapa marah" sungut Karina.

"iya, itu ada aku disamping kamu. Sekarang kan aku ga ikut"

faded and brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang