Invitationem
[ invitation ]____________________
Sejak kejadian obat tidur dan keputusan mereka di rumah sakit. Jeno kembali berhubungan dengan karina tanpa ada batas, mereka berlagak seperti sepasang suami istri yang akur di depan semua orang. Terutama di depan media yang jelas mengeluarkan banyak artikel artikel rumor dan praduga praduga dengan rangkaian kata katanya. Yah, Karina sebagai model terkenal tidak memedulikan itu, dia dan jeno memilih untuk memberitahu keluarga besar mereka terlebih dahulu sebelum membiarkan publik tau.
Malam ini Jeno dan Karina mengajak mereka semua untuk makan malam di salah satu restaurant keluarga yang terletak di Jakarta Pusat. Sengaja memesan private room berukuran besar demi kenyamanan mereka dan privasi Karina yang sebagai model. Karena sejak dia yang terus menerus terciduk jalan sama Jeno, selalu ada reporter yang diam diam mengikutinya atau netizen yang mengambil asal fotonya lalu menyebarkannya lewat akun gosip terkenal. Sebenarnya Karina tidak nyaman dengan itu, tapi toh itu risikonya kerja sebagai public figure.
"Aduh, udah lama gak ketemu ya Yun" seru Irene saat bertemu tatap dengan Yuna yang sudah datang sedari tadi. Karina menggelengkan kepalanya melihat dua wanita paruh bayah yang layaknya tak bertemu setahun.
Tak hanya Yuna dan Irene, Dion serta Suhoerdja pun begitu. Alih alih bertemu kangen, mereka malah langsung mengobrol dengan topik politik ekonomi Indonesia sekarang. Sedangkan disisi lain, Yocelyn dan Jisu sibuk bercengkrama membicarakan perkembangan kehamilan mereka. Ah, kalau mencari Tyo, pasti pria itu terlambat datang karena harus izin lembur dahulu.
Senyum Calvin mengembang saat bertemu tatap dengan Karina, dia juga baru datang----sepertinya kesini dengan Suhoerdja dan Irene----dan baru saja memasuki private room tersebut. Hal pertama yang dia lakukan adalah memeluk Karina dan menyapa wanita itu.
"gue gak salah kan, kak?" bisik Calvin.
"maksudnya?"
"gak mungkin bakal ada yang lain if Kak Jeno still exist"
Karina tergelak dan mengangguk setuju. "ya lo benar"
"karena gue benar, mohon nanti bantu Kak Tyo sama Jarrel buat percaya kalau Yiren cocok sama gue" ucap Calvin melepaskan pelukannya dan mengirimkan tatapan penuh harap pada Karina. Karina pun tertawa, membuat Jeno yang tadinya berjalan di belakang Calvin menatap penasaran pada wanita tersebut dan hanya direspon gelengan oleh Karina.
"ini beneran?"
"menurut lo aja gimana deh" respon Calvin sedikit malu malu dengan bibirnya yang mesem mesem. Kemudian melarikan diri duduk disamping Jeno dan tenggelam dengan pembicaraan mereka.
Tak lama setelah itu, Tyo dan Jarrel datang secara bersamaan. Jarrel sudah berpakaian casual sedang Tyo masih dengan kemeja kantor serta lanyard nya yang terjepit di saku kemejanya. "kalian pesan aja, mami papi sama bunda ayah juga pesan ya. Tapi hati hati loh kolesterolnya diingat" tegur Karina yang hanya diangguki oleh mereka.
"bunda, kakak mau pesan yang ini ya" minta Leon sambil menunjuk gambar ayam goreng di menu.
"iya, bilang sama Ayah ya, kak" Leon pun hanya mengangguk lalu berpaling pada Jeno yang kini juga sibuk melihat lihat menu bersama Gabby disampingnya.
Karina beranjak lalu meminta izin untuk ke toilet. "kamu tau toiletnya kan?" tanya Jeno menahan tangan Karina sebelum dia pergi. Karina hanya mengangguk pasti.
"kamu pesanin punyaku ya" titip Karina lalu berjalan keluar ruangan tersebut.
____________________

KAMU SEDANG MEMBACA
faded and broken
Fiksi PenggemarDimana sang tuan ternyata memiliki prioritas yang berbeda. Lantas menggoyahkan kapal yang mereka tumpangi. Beberapa dinding kapal pecah, menghilang, dan sulit untuk diperbaiki. Mengharuskan kapal itu menepi pada sebuah dermaga yang bukan tujuan utam...