Anniversarium diem

2.4K 213 27
                                    

Anniversarium diem
[ anniversary day ]

____________________ 

Karina tersenyum lebar ketika tau dari satpam apartement yang menjaga hari ini kalau Jeno sama sekali tak keluar dari apartement. Ini memang akhir minggu, Jeno pasti memilih untuk mendekam di dalam apartement dan beristirahat dibanding jalan keluar. Kecuali kalau memang dia ada urusan penting atau ingin jalan sama Leon dan Gabby. Karena telah membantu berbagi informasi soal Jeno, Karina memberikan minuman kopi pada dua satpam yang sudah dekat dengannya itu. "makasih ya pak" ucap Karina.

Pria dewasa dengan kumis tebal itu mengangguk dan tersenyum "sama sama mbak Rina"

"semoga berhasil mbak Rina" ucap satpam satunya.





Hari ini hari anniversary yang ke 9 tahun pernikahan mereka, hari ini pula Karina akan bilang ke Jeno kalau keputusannya berubah. Mungkin dari kalian banyak yang bertanya tanya kenapa keputusan Karina bisa berubah dalam waktu seminggu? Biar Jeno yang tahu jawabannya lebih dulu baru kalian.

Karina mengulum bibirnya karena rasa gugup yang muncul saat dia sudah berdiri di depan unit apartement mereka. Sekarang sudah menunjukkan pukul 8 malam, selain membawa kue yang dia pesan untuk merayakan anniversary mereka, dia juga memesan sekotak pizza untuk pengisi perut mereka. Kali ini semua harus benar benar selesai batin Karina menghembuskan nafasnya.

Tangan satunya pun terangkat menekan bel unit apartementnya. Hingga bel ketiga tak ada respon sama sekali dari penghuninya. Mungkin tidur kali ya batin Karina.

Akhirnya dia memilih untuk memasukkan pin apartement itu sendiri untu memastikan Jeno. Lagipula kalau Jeno tidur rencana suprise nya bisa lebih mulus kan. Setelah memasukkan pin, bunyi kunci terbuka terdengar dan pintu terbuka secara otomatis. Saat masuk, mata Karina mendapati sepatu Jeno yang tergeletak begitu saja diluar rak sepatu, suasana apartement itu juga hening, tak ada suara tv yang menampilkan CNN, tak ada suara seruan game dari dalam ruangannya.

Lagi kerja kah? Batin Karina sambil menaruh kotak kue dan pizza di meja makan.

Dia lalu berjalan menuju kamar utama yang pintunya tertutup. Lalu mengetuk dan berseru memanggil nama Jeno yang ada di dalam "Jeno?"

Tak ada balasan, Karina tak menyerah "Jeno? Ini Karina, ini aku"

Masih tak ada balasan hingga ketukan ketiga, hingga Wanita itu memutuskan untuk membuka pintu itu yang ternyata tak terkunci. Mulutnya melebar saat yang dia temukan adalah tubuh Jeno yang terduduk di lantai dengan kepala yang bersandar di sisi tempat tidur. Yang lebih mengagetkan lagi satu botol obat yang terbuka dengan beberapa pil yang tersebar di lantai. Karina dengan cepat menghampiri Jeno dan melihat obat apa yang jatuh tersebar didepan pria itu.

Triazolam? ini kan obat tidur?

"Jen, kamu minum obat tidur?" seru Karina menangkup wajah Jeno yang begitu lemas.

"Jen? Kamu denger aku? Jeno?!" seru Karina menepuk nepuk pipi Jeno, tapi pria dihadapannya tak memberikan respon apapun. Matanya sayu dan setengah terkantuk kantuk, wajahnya pucat, bibirnya kering dan pecah pecah.

Air mata Karina pecah, "Jeno? Ini aku Karina" dia menangis memeluk tubuh Jeno yang begitu lemas.

"Rina? Gak mungkin Rina ke aku..." lirih Jeno dengan suara parau dan paling kecilnya.

"dia gak mau sama aku lagi..." Jeno setengah sadar

"Gak, Jen. Gak, aku pasti ke kamu, selalu bakal balik ke kamu" ucap Karina di sela sela isakannya.

faded and brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang