ILYDK - 10 (Revisi)

4.4K 140 1
                                    

Aku senyum bukan berarti bahagia.
Lebih banyak orang yang tersenyum Hanya karena menutupi sebuah luka yang tidak mau ia tunjukkan kepada orang lain.

🌼🌼🌼🌼🌼

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore pasangan suami istri yang baru saja pindah ke rumah barunya itu sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi.

"Mas."Ucap Fisya yang duduk di samping suaminya.

"Iya."Ucap pak Riyan sambil mengalihkan pandangannya dari televisi ke arah sang istri.

"Nanti habis magrib di suruh mamah Salsa ke rumah katanya ada syukuran."Ucap Fisya.

Pak Riyan yang mendengar itu menggunakan kepalanya dengan mata yang masih fokus ke televisi.

Sedangkan Fisya yang sedikit di cuekin agak sebal dan memutuskan untuk pergi ke dapur untuk makan karena perutnya sangat lapar.

Fisya membawa makanannya ke ruang keluarga dan duduk di samping suaminya yang masih fokus dengan televisi.

Pak Riyan merasa terganggu dengan suara dentingan sendok dan juga aroma dari makanan yang dibawa Fisya terlihat sangat lezat.

Karena sudah sangat terganggu akhirnya Pak Riyan mengalihkan pandangannya ke arah sang istri yang sedang menikmati makanannya.

"Kayaknya enak deh."Ucap pak Riyan menatap makanan Fisya.
Sedangkan Fisya hanya menatap  suaminya sinis.

"Kenapa?"Ucap Fisya sinis.

Pak Riyan yang melihat respon sang istri seperti itu pun menjadi merasa bahwa dirinya pasti ada salah.

"Maaf ya."Ucap pak Riyan tiba-tiba.

Fisya yang mendengar itu sedikit luluh atas pengakuan sadar diri dari sang suami. Tapi ia masih pura-pura marah padanya karena dicuekin, gimana ngak marah dicuekin itu ngak enak.

"Kalau di ajak bicara itu jangan di cuekin mas , iya mas fokus sama televisi tapi ingat juga disini ada orang yang bicara jadi paling nggak di tatap dulu sampai selesai."Ucap Fisya mengeluarkan unek-uneknya.

Pak Riyan emang sudah sadar bahwa dirinya tadi emang mencueki sang istri yang sedang bicara.

"Maaf ya , maaf aku sudah cuekin kamu ,lain kali ngak akan aku ulang maaf ya."Ucap pak Riyan meminta maaf sedalam-dalamnya.

Fisya hanya menganggukkan kepala, karena ia sudah tidak mood lagi.

>>>>>>>

Jam menunjukkan pukul 18.20 kini Fisya dan pak Riyan akan berangkat menuju kerumah mamah salsa.

Diperjalanan menuju rumah mamah Salsa kedua pasutri ini hanya diam dengan pikirannya masing-masing , mungkin saja fisya masih sensi terhadap sang suami.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Mamah salsa , disana banyak sekali tetangga yang datang.

Fisya dan pak Riyan turun dari dalam mobil dan masuk ke rumah dengan berjalan bersamaan , sedangkan tangan Fisya memegang sebuah kantong plastik berisi buah yang khusus dibawa untuk mamahnya.

"Assalamualaikum."Ucap pak Riyan dan Fisya memasuki rumah bersamaan.

"Waalaikumussalam."Ucap semua orang yang ada di rumah.

"Ya Allah anak mamah , kangen udah lama ngak ketemu."Ucap mamah salsa sambil memeluk sang anak perempuannya.

"Hehe iya mah ini ada buah buat mamah."Ucap Fisya sambil menyodorkan kresek di tangannya.

"Ya ampun nak nggak usah repot-repot."Ucap mamah salsa.

"Gapapa kok mah, emang acara apaan mah syukuran buat siapa?"Ucap Fisya bertanya.

"Ini loh buat kakak kamu , dia lagi hamidun."Ucap mamah salsa.

"Oh gitu ya Alhamdulillah."Ucap Fisya.

"Yaudah ayo masuk dulu duduk di dalam jangan disini , nak Riyan juga ayo nak masuk dulu , mau dibuatin kopi apa teh."Ucap mamah salsa bertubi-tubi.

"Apa aja mah."Ucap pak Riyan.

Mamah Salsa pergi menuju dapur untuk membuatkan teh dan kopi untuk anak dan menantunya itu.

Sedangkan pak Riyan dan Fisya ikut kumpul bersama dengan keluarga dan tetangga lainnya.

Fisya duduk di sebelah sang kakak dan kakak iparnya.

"Fisya ya ampun kamu datang kapan kok kakak nggak tau."Ucap kak Naura.

"Baru aja kak, gimana kabarnya aku mau punya ponakan nih."Ucap Fisya.

"Alhamdulillah baik , gimana udah isi?"Tanya kak Naura.

Fisya yang mendengar pertanyaan dari kakaknya hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Gapapa sabar aja , pasti sebentar lagi jadi pokoknya harus usaha."Ucap kak Naura sambil menyemangati.

Fisya hanya tersenyum mendengar pernyataan itu, bagaimana bisa jadi kalau belum pernah ngelakuin itu sama sekali.

>>>>>>

Karena sudah larut malam akhirnya Fisya dan pak Riyan memutuskan untuk pulang ke rumah barunya, yang sebenarnya dilarang oleh mamah Salsa untuk pulang , agar menginap saja tetapi Fisya tetap terkekeh ingin pulang saja.

Beberapa menit perjalanan mereka akhirnya sampai rumah dan Fisya sudah sangat lelah ia memutuskan untuk langsung masuk kedalam kamarnya untuk istirahat , diikuti dengan pak Riyan di belakangnya.

Fisya melepaskan hijab instannya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur.

"Cuci kaki sama tangan dulu sya."Ucap pak Riyan.

Fisya yang mendengar itu agak sedikit malas pun menuruti perintah suaminya , karena ya emang dari luar rumah harus cuci kaki sama tangan dulu takutnya ada virus atau kuman yang ikut dan bisa membuat kita terserang penyakit.

Selesai dengan kegiatannya membersihkan kaki dan tangannya Fisya dan pak Riyan memutuskan untuk mengganti bajunya.

Setelah mengganti bajunya mereka merebahkan dirinya di kasur dengan Fisya yang tertidur membelakangi suaminya.

Pak Riyan yang melihat bahwa sang istri membelakanginya ia mencari kesempatan dalam kesempitan ya , ia menarik pinggang sang istri sampai tidak ada jarak diantara mereka.

Fisya yang merasa pinggangnya di tarik pun sedikit terganggu dan membuka matanya.ya ia melihat ada tangan kekar yang ada di pinggangnya , uhh so sweet banget.

Fisya yang melihat itu hanya senyum-senyum sendiri tanpa diketahui oleh sang suami yang membuatnya jadi baper ini.

Mereka pun masing-masing tertidur dengan lelap hingga pagi pun tiba.

Ya gimana sih rasanya dipeluk sama orang yang disayangi yang pasti sangat senang sampai tidak bisa berkata-kata.

Ya disinilah Fisya merasakan itu , rasa sayang dan cintanya kepada dosen yang kini sudah menjadi suaminya selama beberapa bulan lalu.

Tapi bagaimana dengan pak Riyan. Ia juga punya perasaan terhadap Fisya seiring berjalannya waktu , tetapi kurangnya ia tidak pernah mengungkapkan isi hatinya , ia hanya bisa melakukan semua yang dirasakannya dengan sebuah tindakan yang dapat membuat pasangan menjadi nyaman ketika berada di dekatnya.

Lebih baik sih menurut ku mencintai itu dengan tindakan daripada dengan janji-janji manis itu laki-laki yang bisanya berbohong dalam hal apapun. Bullsit jika laki-laki yang sukanya janji-janji manis bakal setia.

Bersambung...

Jangan lupa vote, komen, follow, ini untuk Versi Revisi sama yang belum di revisi beda ya ceritanya , jadi untuk yang belum di Revisi harap ditunggu dulu biar nyambung aja.
Happy reading😘
Sudah Direvisi

23 Februari 2022
21.30

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang