ILYDK - 43 (Revisi)

2K 74 0
                                    

Tidak ada yang lebih indah dari dua raga yang tak saling menjaga, tidak bertemu tapi saling menunggu , tidak bertatapan namun saling memantaskan.

🌼🌼🌼🌼

Hari ini begitu sangat cerah, matahari yang bersinar dari ufuk timur dengan semilir angin di pagi hari yang menyejukkan.

Ada bayi kecil yang baru saja lahir ke dunia yang sedang berjemur dengan kedua orangtuanya.

"Uluh-uluh anak siapa sih lucu banget."tangan mungil yang di genggam oleh sang ibu yang menggendongnya.

Ini adalah pengalaman pertama Fisya merawat seorang anak , jadi hal ini juga membuat dirinya lebih sering berhati-hati dalam bertindak Merawat sang anak.

"Kamu mandi dulu gih, Biar Vinonya sama mas aja."ucap pak Riyan yang ingin menggantikan posisi sang istri yang belum mandi pagi karena sibuk mengurus sang anak.

"Iya mas."Fisya memindahkan bayi kecil yang ada ditangannya ke tangan suaminya.

Setelah menyerahkan sang anak kepada suaminya Fisya berjalan menuju ke rumah dan mandi di kamar mandinya.

>>>>>>>>

Acara mandi Fisya selesai kini ia kembali menemui sang suami dan anak yang sedang duduk santai di ruang keluarga.

"Mas."panggil Fisya pada sang suami.

Pak Riyan yang mendengar dirinya dipanggil pun mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah orang yang memanggilnya. pandangannya beralih kembali pada sang anak dan berkata
"Mama kamu udah selesai ya."ucapnya pada sang anak yang tertidur pulas.

"Iya dong papa."Fisya duduk di sebelah sang suami yang masih setia menggendong sang anak.

 "Udah sarapan belum?"tanya pak riyan pada sang istri, dari tadi memang fisya belum sarapan sehingga suaminya lah yang harus mengingatkan kembali.

"Udah tadi sekalian habis selesai mandi ."jawab Fisya.

"Vinonya tidur? biar tidur dikamar aja ya."lanjut Fisya yang dianguki oleh Pak Riyan.

Fisya pun membawa anaknya menuju ke kamarnya diikuti dengan suaminya. Kamarnya pun juga sedikit ramai dengan gambar-gambar lucu di dinding dan hiasan-hiasan yang ada di sekitar tempat tidur anaknya.

Ia meletakkan bayi kecilnya ke tempat tidurnya yang sudah tertata rapi.

Fisya membalikkan badannya menuju ke ara suaminya yang duduk di sofa kamarnya.

"Mas nggak ke kampus?"tanya Fisya pada sang suami.

"Nanti jam 9 berangkat , Oh ya temen mas ada yang datang hari ini."ucap pak riyan pada sang istri yang duduk disampingnya.

"Nanti biar bi siti ya yang nyiapin makanannya, fisya belum bisa bantu-bantu sepenuhnya ya mas."fisya tau apa maksud suaminya.biasanya juga dia yang menyiapkan cemilan atau teh untuk tamu mereka, tapi karena fisya juga mengurus sang anak ia juga belum bisa aktivitas seperti biasanya karena jahitan operasinya yang belum sepenuhnya kering.

"Iya nggak papa mas ngerti kok , kamu istirahat aja ya."tangan pak riyan terusap di puncak kepala fisya , perlakuan sederhana yang dilakukan oleh pak riyan itu adalah salah satu love language nya.

Bibir Fisya tersenyum tipis"iya makasih ya."Fisya merengkuh tubuh kekar sang suaminya dengan sayang.

"Sayang deh sama ibunya anak aku."pak Riyan membalas pelukan sang istri dengan erat.

"Anak aku ya , yang lahirin aku ya."ucap Fisya tidak terima.

"Iya-iya anak kita kok sayang."pasrah sudah Pak Riyan , takut terjadi peperangan besar nantinya.

Pelukan hangat antar suami istri ini buyar sudah ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya.

Tok.. tok.. tok

"Iya sebentar."teriak pak Riyan agar terdengar dari luar kamar mereka yang kedap suara.

pak riyan membuka pintu kamarnya dan menampilkan bi siti yang berdiri tegak di hadapan pintu."Ada apa bi ?"tanya pak riyan yang melihat bi siti.

"Di depan ada temennya yang dateng ."jawab bi siti mengenai pertanyaan sang majikan.

"oh iya bi, makasih ya." pak riyan langsung saja bergegas menuju pintu utama untuk menyambut tamunya yang baru saja sampai itu."

"hey... bro apa kabar?"ucap teman pak riyan yang baru saja sampai, memang sudah lama mereka tidak bertemu semenjak wisuda kuliahnya. Ia adalah salah satu teman dekat Pak Riyan yang masih saling menghubungi dari mereka kuliah.

Pak Riyan menjabat tangan dan memeluknya layaknya seorang yang sudah lama.. sekali tidak bertemu lebih tepatnya temu kangen."Alhamdulillah baik-baik ayo masuk dulu jangan diluar panas."ucap  pak Riyan mempersilakan masuk tamunya ini.

"Iya."mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu.

"Nggak ngajak istrimu vin?"tanya pak Riyan temannya ini bernama Cavin.

"Enggak lagi sibuk di rumah ngurus anak, ada yang bisa aku bantu nggak?"

"Eh ya Allah maaf ya aku waktu itu nggak ngabarin kamu istriku lagi lahiran jadi panik."ucap pak Riyan teringat waktu itu ia membuat janji dengan Cavin mengenai masalah yang menimpanya waktu lalu.

"Gapapa aku ngerti kok , aku juga dateng kesini waktu itu di kasih tau tetangga kalau kamu lagi ke rumah sakit jadi pulang aku , ini disini juga aku ingin mengucapkan selamat atas kelahiran anakmu ya."Cavin menjabat tangan salah satu temannya ini , sebagai tanda turut bahagia.

"Makasih ya , mau langsung ke intinya atau mau ketemu istri sama anakku nggak , ini aku panggilkan dulu."ucap pak Riyan.

"Langsung ke intinya aja yan , takut nanti kalau istrimu ke ganggu biar istirahat aja."ucap Cavin yang mengetahui situasi dan kondisi istri temannya.

"Langsung aja ya ke intinya , waktu itu aku bener-bener nggak tau kok bisa ada kejadian kayak gini bisa menimpa ku , dan itu juga mengganggu kesehatan istriku vin , aku butuh bantuan kamu aku pengen tau siapa pelakunya biar hidup ku tenang apalagi sekarang ada anakku takutnya malah pelakunya yang membahayakan anakku."ucap pak Riyan panjang lebar.

"Iya InsyaAllah aku akan bantu kamu semampunya , disini ada cctv nggak?"Cavin memulai aksinya menyelidiki masalah dari Pak Riyan.

"Nggak ada kalau di rumah, di depan adanya di teras."ucap pak Riyan ia memang sudah memasang CCTV sudah lama sebelum mereka menempati rumah itu , tetapi CCTV itu hanya di pasang di bagian depan rumah di terasnya yang menghadap ke pagar dan jalanan.

"Kamu buka Aktivitasnya pada tanggal di mana teror itu terjadi , bisa jadi nanti ada petunjuk."ucap Cavin dari banyaknya Kasus yang ia selidiki itu juga salah satu jalan keluar dari masalahnya.

Pak Riyan hanya mengangguk dan mengambil laptopnya untuk melihat aktivitas pada tanggal di mana ada paket di depan rumah yang berisikan barang yang notabene teror sesungguhnya ada foto Pak Riyan yang di tusuk dengan sebuah paku disana.

~~~~~~~~
Hallo maaf ya baru update, kukira baru sebentar ternyata udah lama nggak up , kali ini maaf ya ceritanya agak membosankan , pikiranku lagi full banyak tugas juga ini aku sempatkan buat kalian yang masih setia nunggu aku up.
Bentar lagi bakal tamat.. jadi harus stay tune terus.

Happy reading 🥰

4 Agustus 2022
20.09

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang