ILYDK - 15 (Revisi)

3.9K 136 0
                                    

Kamu?
Takdir tuhan yang dituliskan untuk melengkapi ku.

🌼🌼🌼🌼

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 kini Fisya dan pak Riyan melaksanakan sholat Maghrib berjamaah, ya Fisya sangat bersyukur bisa mendapatkan imam yang baik untuk membimbingnya. Mungkin hanya kata itu yang bisa Fisya ungkapkan setelah kehadiran dosen muda yang tampan , dan dingin itu yang menjadi suaminya saat ini.

Setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah Fisya dan pak Riyan duduk santai di Sofa ruang keluarga.

Mereka duduk bersebelahan dengan dengan santai sambil sibuk dengan TV sedangkan Fisya sibuk dengan laptopnya.

"sya."Ucap pak Riyan.

"Hemm."Jawab Fisya yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Lihat mas kalau ngomong."Ucap pak Riyan lagi.

"Iya ."Ucap Fisya sambil memalingkan wajahnya ke arah sang suami.

"Ada yang mau di ceritain sama mas ngak?"Tanya pak Riyan tiba-tiba saja.

Fisya terdiam di tempatnya dengan mata yang menatap kedua mata suaminya.
Degg... Jantung Fisya sedikit berdetak lebih kencang.

"Nggak ada."Ucap Fisya dan ya langsung mengalihkan pandangannya ke laptopnya kembali.

Pak Riyan yang melihat raut wajah dan juga manik mata Fisya pun sudah mengetahui sebenarnya ada yang ia sembunyikan , tapi Pak Riyan tidak mau memaksanya untuk harus cerita sekarang. Meskipun di dalam hubungan harus ada yang namanya kejujuran, ya didalam hubungan akan langgeng jika mereka saling jujur tentang apapun itu, Karena hidup di atas kepalsuan itu ngak enak sama sekali.

Kembali dengan Fisya ia masih fokus dengan laptopnya ia mengerjakan beberapa tugas yang diberikan oleh para dosen.
Sedangkan Pak Riyan ia sibuk dengan televisinya.

Krucuk..krucukk...(anggap aja suara perut bunyi karena lapar)
Itu adalah suara perut dari Fisya ia kelaparan karena dari tadi pulang dari Kampus ia belum makan apapun.

Pak Riyan mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara yang keluar dari perut Fisya.
"Kenapa hmm laper?"Ucap pak Riyan sambil menatap Fisya yang juga menatapnya sambil cengengesan.

"Mau makan apa beli di luar aja yuk."Ajak pak Riyan yang membuat mata Fisya berbinar.

"Beneran mas?"Ucap Fisya balik.

"Iya beneran , mau makan apa hmm?"Tanya pak Riyan kembali dengan senyuman di bibirnya.

"Terserah mas aja deh, yaudah Fisya mau ambil Hijab sama jaket buat mas di kamar dulu."Ucap Fisya dan langsung dianguki oleh sang suami.

Setelah bersiap-siap mereka langsung saja pergi mencari restauran atau tempat makan yang akan di kunjungi nantinya.

"Jadi makan apa?"Ucap pak Riyan sambil fokus dengan arah jalan.

Fisya berfikir Sangat lama ia bingung harus makan apa , soalnya semua menggugah selera.

"Emm sea food aja gimana mas?"Ucap Fisya.

"Yaudah sea food aja ya , lokasi yang deket daerah sini katanya enak."Ucap pak Riyan yang dianguki Fisya.

Setelah beberapa menit mencari lokasi restauran sea food akhirnya ketemu juga , banyak sekali pengunjung yang berlalu lalang keluar masuk restauran dengan pasangannya. Yang menandakan bahwa sea food disini itu rasanya enak.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang