Aku lebih memilih mengikhlaskan daripada melupakan.
Meskipun mengikhlaskan menurutku lebih susah tapi kenangan itu bisa hilang dengan sendirinya.🌼🌼🌼🌼
Pagi ini seperti biasanya Fisya bangun pukul 04.00 untuk sholat subuh berjamaah bersama sang suami , hari ini Fisya pergi membeli sayuran di area komplek depan yang biasanya lewat , karena itu adalah salah satu hal untuk menghemat pengeluaran. Fisya memang jagonya dalam mengurus hal keuangan di rumah tangga setelah menikah , sampai-sampai pak Riyan kagum dengan sang istri yang bisa mengatur semua keuangannya tanpa ada kekurangan.Fisya memutuskan untuk memasak hari ini karena ia ingin memasak sesuatu yang belum pernah ia masak , walaupun ia baru saja sembuh dari sakit tapi ia tetap saja ingin masak.
Selesai berbelanja di area komplek Fisya langsung saja pulang dan berjalan ke arah dapur ia melihat laki-laki, siapa lagi kalau bukan suaminya yang sedang duduk di kursi ruang makan sambil menikmati secangkir kopi panas yang tadi ia buatkan.
"Dari mana?"Tanya pak Riyan."Itu tadi dari depan beli sayur."Jawab Fisya sambil menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.
"Beli dulu kan bisa, kamu masih belum sembuh total Fisya."Ucap pak Riyan.
"Enggak mas Fisya udah sembuh , kalau beli terus ngak sehat mending masak sendiri lebih sehat."Ucap Fisya yang tetep ngeyel.
"Terserah kamu aja , tapi harus ingat !! jangan kecapekan , kalau capek jangan dipaksain buat ngerjain sesuatu sama jangan banyak pikiran kalau ada masalah cerita sama mas."Ucap pak Riyan panjang lebar.
"Siap pak Dosen laksanakan."Ucap Fisya sambil mengangkat tangannya hormat.
Pak Riyan yang melihat tingkah sang istri hanya bisa tersenyum dan memaklumi saja , emang istrinya ini kelakuannya agak prik.
"Mas mau mandi dulu mau ke kampus , nanti kamu di rumah dulu aja ya istirahat." Ucap pak Riyan.
"Mas.. tapi Fisya mau ke kampus , boleh ya plise."Ucap Fisya sambil memohon.
"Enggak!! tidak ada penolakan ."Ucap pak Riyan sedikit tegas.
"Yaudah."Ucap Fisya dengan wajah yang cemberut , tapi ya namanya demi kebaikan jadi ya gapapa harus nurut.
Pak Riyan berjalan ke arah kamar untuk bersiap-siap bekerja mencari nafkah.
Sedangkan Fisya mulai memasak resep yang tadi di beritahukan oleh para tetangga baru saat belanja di area komplek.
±1 jam Fisya akhirnya menyelesaikan masakannya , semoga saja suaminya ini menyukai masakannya, yang mencoba resep baru itu.
>>>>>>>
Pak Riyan mulai menuruni anak tangga untuk menuju ke arah dapur dan makan bersama di ruang makan yang sudah di tunggu oleh Fisya.
"Udah selesai masaknya?"Tanya pak Riyan.
"Udah , Hehe ayo duduk makan dulu mas."Ucap Fisya mempersilahkan.
Mereka berdua makan dengan keadaan hening hanya ada suara sendok yang berdeting di piring.
"Mas gimana enak nggak?"Tanya Fisya pada pak Riyan yang sudah mulai memakannya.
Pak Riyan yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengacungkan jempol nya bahwa ya rasanya enak.
Fisya sangat gembira dengan hal itu , jadi Alhamdulillah masakannya kali ini berhasil.
>>>>>>>
![](https://img.wattpad.com/cover/301567959-288-k7446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)
RomanceKisah ini mengisahkan seorang mahasiswi jurusan psikologi yang dijodohkan dengan Dosennya sendiri, karena keinginan kedua orangtuanya, mereka menjodohkan atas dasar kebahagiaan anaknya masing-masing. Dan disisi lain mahasiswi yang biasa di panggil F...