ILYDK - 37 (Revisi)

2K 81 2
                                    

Setiap manusia pasti punya luka, entah yang bersifat selamanya atau hanya sementara.

🌼🌼🌼🌼

Pagi ini begitu cerah dengan kicauan burung yang berterbangan di sekitar rumah , sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela yang membangunkan pasangan suami istri yang sedang tidur nyenyak dengan selimut tebalnya.

"Sayang bangun yuk , katanya mau kerumah mamah."ucap pak Riyan membangunkan sang istri dari tidurnya, sebenarnya ia sudah bangun dari pukul 4 pagi untuk menjalankan ibadah tapi karena masih merasa ngantuk Fisya kembali lagi ke kasurnya untuk tidur diikuti suaminya juga.

Fisya yang merasa terganggu dengan suara itu pun membuka kedua kelopak matanya perlahan.

"Hmm"jawab Fisya dengan rasa kantuknya.

Pak Riyan menatap Fisya dengan senyuman di bibirnya , semakin lama istrinya ini semakin cantik apalagi saat bangun tidur ditambah lagi saat hamil tubuhnya semakin seksi di matanya.

"Yaudah mandi dulu kamu ya , mas tunggu di sini , mau dibantuin apa nggak?"ucap Pak Riyan sambil membantu sang istri untuk berdiri.

"Iya bantuin jalan ke kamar mandi aja , tapi nggak usah ikut ke dalam."ucap Fisya.

"Ikut kedalam kamar mandi juga gapapa , sekalian mandi bareng gimana."ucap pak Riyan sambil menaik turunkan alisnya.

"Yang ada nggak jadi mandi mas , aku tau isi pikiran kamu."ucap Fisya , taulah apa yang dilakukan suaminya jika ia ikut ke kamar mandi berdua.

"Yaudah nggak jadi deh , mas bantu jalan ke kamar mandi aja , ayo."pak Riyan membantu sang istri menuju kamar mandi , sebenarnya Fisya bisa jalan ke kamar mandi sendiri , tapi kalau bangun tidur biasanya kepalanya tiba-tiba pusing gitu aja , jadi sebagai suami yang baik pak Riyan membantunya sampai kamar mandi.

>>>>>>>>>

Acara mandi dan siap-siap sudah selesai dilaksanakan oleh Fisya dan Pak Riyan selama beberapa jam. Fisya orang yang paling lama menghabiskan waktu dari milih baju sampai make up pun membutuhkan waktu lama, namanya juga perempuan.

"Udah yuk mas kita berangkat."ucap Fisya yang sudah siap , sedangkan pak Riyan yang menunggu istrinya dandan pun sampai ketiduran di sofa kamarnya dan terbangun ketika suara Fisya sudah memanggilnya.

"Iya.. , ada yang ketinggalan apa nggak?"tanya pak Riyan , biasanya Fisya bolak-balik masuk kamar kalau mau keluar rumah karena ada barang yang ketinggalan , oleh sebab itu pak Riyan menginginkan kembali kebiasaan yang akhir-akhir ini terjadi pada istrinya.

"Nggak ada mas, udah ayo."ucap Fisya menggandeng tangan sang suami seperti orang nyebrang.

"Eh bentar-bentar , ada yang ketinggalan."ucap pak Riyan.

"Apa mas yang ketinggalan?"tanya Fisya , perasaan tidak ada yang ketinggalan.

Cup..
Kecupan singkat di bibir pink Fisya yang manis.

"Udah nggak ada lagi yang ketinggalan."ucap pak Riyan.

"Ihh.. kebiasaan, kaget tau mas."ucap Fisya.

"Hehe morning kissnya belum tadi , yaudah yuk berangkat."ucap pak Riyan. Mereka berjalan menuju pintu utama dan menguncinya takut kalau nanti ada maling.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang