ILYDK - 18 (Revisi)

3.4K 108 1
                                    

Terkadang hanya butuh kata sederhana untuk sebuah rasa bahagia.

🌼🌼🌼🌼

Matahari sudah tenggelam senja pun menghilang langit kini menjadi gelap.

Kedua pasutri yang telah berbahagia ini sedang rebahan diatas kasur king size nya , tak lupa canda tawa dari mereka yang mendominasi kebersamaan mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 , Kedua pasangan ini sedang sibuk dengan kegiatan-kegiatannya masing-masing.

"Mas mau kopi?"Tanya Fisya pada pak Riyan yang sibuk dengan pekerjaannya.

"Iya."Jawab pak Riyan yang sibuk dengan kertas-kertas di depannya.

"Kopi susu apa kopi hitam?"Tanya Fisya.

"Kopi hitam aja ya kalau kopi susu takut kemanisan, soalnya lihat kamu aja udah manis."Ucap pak Riyan menggoda, begini jadinya kalau es batu ketemu sama pawangnya.

Fisya tertawa ditambah salting dengan tingkah laku suaminya itu , yang sebenarnya suka sekali menggoda dirinya.

"Belajar gombal dari mana sih mas?"Tanya Fisya sebelum pergi membuatkan kopi untuk suaminya.

"Dari kamu."Jawab pak Riyan.

"Emang iya?"Tanya Fisya balik.

"Iya."Jawab pak Riyan.

"Ah udah lah mas mau buat kopi."Ucap Fisya pergi ke dapur kalau terus di jawab nanti kopinya gak jadi-jadi.

Pak Riyan hanya tertawa melihat tingkah laku istrinya yang bikin gemes itu , Fisya mulai menuruni anak tangga menuju ke dapur untuk membuatkan kopi untuk suaminya.

Selesai membuat kopi ia kembali ke kamar untuk menyerahkan kopinya.

"Ini mas silahkan."Ucap Fisya sambil menyerahkan kopi hitam.

"Makasih ."Ucap pak Riyan.

Pak Riyan melanjutkan pekerjaannya yang ada di depannya , sedangkan Fisya juga akan mengerjakan tugas kuliahnya.

>>>>>>>>>

Waktu berlalu begitu cepat jam sudah menunjukkan pukul 21.00 Fisya sudah lelah dengan laptopnya  dari tadi akhirnya memutuskan untuk pergi tidur.

"Mas udah tidur yuk."Ajak Fisya.

"Iya tadi udah sholat belum kamu?"Tanya pak Riyan.

"Udah lah."Jawab Fisya.

"Cuci kaki , tangan sama muka dulu."Ucap pak Riyan.

"Iya."Jawab Fisya singkat.

Setelah selesai dengan kegiatan mencuci tangan, kaki , dan muka kini kedua pasutri ini sedang tidur di atas kasur bersebelahan, tak lupa dengan pelukan hangatnya.

"Fisya."Panggil Pak Riyan.

"Hemm."Jawab Fisya , dengan mata yang sudah ngantuk.

"Buat dedek lagi yuk, biar cepet jadi."Ucap pak Riyan.

"Emm boleh nggak ya."Ucap Fisya agak-agak menggoda.

"Mamah sama papah udah pengen cucu."Ucap pak Riyan , halah aslinya mah situ yang pengen haha.

"Hehe iya iya boleh , kata siapa ngak boleh , aku program hamil aja gimana mas , biar cepet."Ucap Fisya.

"Terserah kamu aja mas iyain."Ucap pak Riyan menyetujui segala keputusan istrinya

"Hehe."Ucap Fisya terkekeh.

Malam ini mereka melakukanya kembali, ya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh suami istri.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang