ILYDK - 41 (Revisi)

2.1K 84 0
                                    

Pada senja aku sudah tak jemu. Entah itu karena jingganya yang candu, atau karena hadirmu yang mampu menepis pilu.

🌼🌼🌼🌼🌼

Keluarga kecil yang telah di selimuti kebahagiaan atas karunia dari tuhan, lahirnya sang buah hati dengan sehat dan lancar membuat hati kecil orang tua yaitu Fisya dan pak Riyan merasa bahagia bukan hanya bahagia tapi sangat bahagia.

"Mau minum nggak?"tawar pak Riyan pada sang istri yang duduk di atas kasur tempatnya di rawat.

Fisya mengangguk dan dengan cekatan suaminya menyerahkan segelas air putih padanya.

"Anak kita gimana mas?"tanya Fisya , ia belum mengetahui keadaan dari sang anak setelah ia sadarkan diri.

"Dia lagi di kotak inkubator nya , Alhamdulillah sehat , berat badannya juga normal."jawab pak Riyan.

"Alhamdulillah."matanya berbinar mendengar kabar itu , kebahagiaan ada di didalam matanya.
"Aku pengen ketemu sama dede mas."lanjut Fisya , pikirannya sudah terbayang bagaimana lucunya anaknya yang baru lahir ke dunia itu.

"Iya nanti aja ya, sekarang istirahat dulu biar kamu cepet pulih."timpal pak Riyan , ia tau istrinya sudah ngebet banget pengen lihat anak mereka , tapi ia juga tau istrinya sedang dalam masa pemulihan setelah operasi yang di jalaninya

Fisya mengerucutkan bibirnya.
"Yahh.."ada rasa kecewa di hatinya karena belum bisa melihat secara langsung wajah tampan dan lucu dari anaknya.

"Nanti ya , sekarang istirahat dulu, dedenya di tungguin sama papa disana."ucap pak Riyan demi kebaikan sang istri juga.

Pak Riyan membantu Fisya untuk membaringkan tubuhnya yang masih lemah dengan lembut dan penuh perasaan.

>>>>>>>>>>

Pagi ini begitu sangat cerah, angin sepoi-sepoi dan embun pagi hari yang membuat suasana menjadi sangat sejuk. Pak Riyan dan juga istrinya Fisya.

Fisya sedang melakukan pemeriksaan terhadap keadaannya oleh dokter Bella yang menangani proses persalinannya.

"Gimana keadaannya mbak Fisya?"tanya dokter Bella disela-sela pemeriksaannya.

"Alhamdulillah , baik dok baik."jawab Fisya dengan antusiasnya , tujuannya ia menjawab dengan antusias karena ingin secepatnya bertemu dengan bayi kecilnya yang masih harus di rawat semingguan di rumah sakit.

"Alhamdulillah kalau begitu."ucap dokter Bella dan senyum tipis di bibirnya.

"Dok apa saya bisa menemui anak saya sekarang ya?"ucap Fisya, ia meminta izin.

"Boleh silahkan , di antar suaminya ya mbak , yaudah saya permisi dulu , selamat pagi."ucap Dokter bella mengizinkan untuk bertemu anaknya hari ini karena keadaan Fisya juga sudah mulai pulih.

"Pagi dok."jawab balik Fisya dan Pak Riyan.

Setelah dokter Bella keluar dari ruangan Fisya , senyum Fisya terbit , sudut bibirnya tertarik begitu saja.

"Mas ayo ketemu anak kita sekarang."ucap Fisya semangat dan akan turun dari kasurnya.

"Ehh , bentar pelan-pelan turunnya."ucap pak Riyan , Fisya turun dengan gerakkan yang cukup cepat , dan membuat pak Riyan yang ada di hadapannya seketika panik takut kalau nanti jahitannya yang belum kering itu terjadi masalah kalau tidak hati-hati.

Fisya hanya bisa menampilkan deretan giginya.
"Hehe , nggak sabar aku mas."ucap Fisya setelah turun dari kasurnya dengan di bantu pak Riyan secara hati-hati.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang