ILYDK - 47 (Revisi)

2.3K 74 0
                                    

Bersamamu aku belajar bagaimana cara merelakan . Meski luka yang kudapat, aku ikhlas.Sebab Tuhan yang tahu cara menyembuhkannya.

🌼🌼🌼🌼

"Sya dengerin mas dulu sebentar aja."ucap pak Riyan mengejar sang istri yang keluar dari rumahnya.

"Aku udah nunggu kamu cerita mas!! Tapi kamu nggak cerita juga."habis sudah ke sabaran dari Fisya, kenapa nggak langsung jujur aja suaminya ini jika memang mereka tidak ada sebuah hubungan.

"Iya mas cerita tapi ayo masuk rumah dulu."Tangan Pak Riyan menggenggam erat pergelangan Fisya dan mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah , Fisya yang di tarik pun hanya patuh dan mengikutinya dari belakang.

"Udah ceritain semuanya ke Fisya sekarang juga , nggak ada yang di sembunyikan sedikit pun , aku rumah kamu mas, plise jujur sama aku."ucap Fisya setelah ia mendudukkan diri di sofa ruang tamu , pandangannya dalam sekali di mata suaminya yang juga sedang menatapnya.

"Iya mas jujur."tangan Fisya masih setia di genggam oleh sang suami.

"Syila dia sahabat aku."Pak Riyan mengembuskan nafas panjang."iya dia sahabat mas dulu waktu Kuliah. Kita lost contact setelah dia pindah ke luar negeri , dan mas juga baru tau kalau dia udah kembali ke Indonesia , salahnya dia punya perasaan ke mas sebelum berangkat ke luar negeri dia mengungkapkan itu."

"Apa mas juga punya perasaan ke dia?"tanya Fisya.

"Enggak mas nggak punya perasaan sedikit pun sama dia , mas menganggap dia hanya sekedar sahabat tidak lebih, dia aja yang punya perasaan ke mas. Mas salah belum pernah cerita ini , dan teror yang datang ke rumah waktu itu sebenarnya dia yang kirim semuanya."

Deg.

Fisya terkejut , apa sebenarnya syila ingin menghancurkan keluarganya. Ini bukan cinta , dia terobsesi terhadap sang suami. Tapi kenapa harus terjadi sama keluarganya.

"Kenapa mas nggak cerita, Fisya jadi salah paham, MAS JAHAT!!"tangan Fisya terkepal untuk memukul dada bidang sang suami. Tangisannya menjadi setelah tau kenyataan yang baru saja didengar oleh telinganya.

"Maaf."hanya kata itu yang bisa terucap di bibir Pak Riyan, Tangan kekar Pak Riyan merengkuh tubuh sang istri untuk menenangkannya.

"Kenapa mas nggak bilang dari dulu.. hiks... Fisya jadi salah faham, Fisya juga kenapa baru tau kalau yang teror waktu itu dia, dia nggak suka sama keluarga kita mas."ucap Fisya terbata-bata karena isak tangisannya. Tak lupa posisi Fisya sekarang berada di dada bidang sang suami karena rengkuhannya dan Fisya tidak menolak perlakuan itu.

"Maaf Sya maaf , Mas juga baru tau beberapa hari lalu."Fisya  masih saja terisak dalam rengkuhan Pak Riyan. Ini alasan mengapa Fisya begitu mencintai sang suami , perlakuannya yang lemah lembut terhadapnya saja bisa meluluhkannya.

Cinta mereka memang sudah di takdirkan oleh tuhan meskipun banyak sekali rintangan yang dihadapinya, tapi mereka tetep satu karena ketulusan yang dimilikinya.

"Mas tau dari mana soal siapa yang teror kita?"tanya Fisya mengenai teror.

"Mas tau dari temen mas waktu itu."

Flashback.
Cavin dan juga Pak Riyan duduk di ruang tamu dengan keadaan serius menghadap laptopnya.

Terpampang jelas disana area teras rumah Pak Riyan banyak orang berlalu lalang selang beberapa menit  ada motor hitam yang datang ke rumah dengan helm dan juga masker yang menutupi sebagian wajahnya , hanya terlihat kedua matanya dan terlihat juga rambut panjang yang terurai di punggungnya yang berwarna coklat.

"Sepertinya dia perempuan ,kamu kenal sama dia?"tanya Cavin pada Pak Riyan yang masih mengamati laptop tanpa berkedip.

"Hah sebentar aku sepertinya kenal."Pak Riyan melihat bagaimana bentuk tubuh, warna rambut dan juga matannya yang tidak asing baginya , sepertinya pernah  menjumpai sebelumnya.

Memang benar terlihat jelas di layar laptop seorang perempuan yang ingin memberitahukan identitasnya yang sesungguhnya , karena pada saat ingin pergi dari area rumah Fisya dan juga Pak Riyan perempuan itu melepaskan masker dan juga topi yang menutupi kepalanya, di situlah terlihat wajah cantik seorang perempuan dari arah samping.

Bulu mata yang lentik,rambut ikal se punggung dan juga tinggi sekitar 160 itu tidak asing di mata seorang Riyan. ia mengeluarkan handponenya dari saku dan membuka galerinya.

"sepertinya dia."ucap pak Riyan memperlihatkan foto perempuan kepada temannya yang bernama Cavin yang duduk di sebelahnya.

Cavin ia mengamati begitu detail dari ujung rambut hingga ujung kaki.Sepertinya dugaan Pak Riyan benar dari bagaimana ciri fisik perempuan yang ada di layar laptop itu sama dengan foto yang diperlihatkannya, dia tidak berubah dari dulu.

"Untuk memastikan ulang aku akan mencari tau."ucap Cavin , ia memiliki beberapa anak buah untuk membantunya mencari tau siapakah perempuan itu yang sebenarnya.

Selama beberapa hari Cavin membantu Pak Riyan menemukan perempuan dan apa hasilnya.Dugaannya selama ini benar.

Flashback off

Fisya masih duduk terdiam setelah mendengar cerita langsung dari bibir Pak Riyan.Otaknya sedang berfikir sebenarnya kenapa Syila berbuat seperti ini, apa salah suaminya sebenarnya dan apa yang ia lakukan pada dirinya yang di teror tanpa alasan , hingga membuat dirinya harus masuk rumah sakit karena terlalu banyak pikiran dan berakhir melahirkan bayi prematur.

"Dia kenapa bisa kayak gitu mas, dia punya masalah sama kamu?"pertanyaan yang dilontarkan dari bibir Fisya membuat pandangan Pak Riyan yang terfokus tertunduk itu menatap raut wajah sang istri yang sedang kacau , dia begitu berantakan, matanya sembab, hidungnya merah, hijabnya pun terlepas dari kepalanya.

Mata Pak Riyan mengerjap beberapa kali ada hembusan nafas gusar di sana."Mas dulu menolak pernyataan cinta dia ke mas."jawabnya, memang benar ditolak karena urusan percintaan itu sangat menyakitkan apalagi dengan orang yang benar-benar ia cintai sampai dalam se dalam dalamnya.

Secara tidak langsung apa yang dilakukan oleh Syila itu bukan termasuk Cinta melainkan hanya sebuah obsesi yang begitu tinggi, jika memang Syila mantan Sahabat dari suami Fisya itu benar-benar mencintai pasti tidak akan melakukan hal-hal yang tidak terduga waktu itu.Karena jika kita mencintai seseorang berarti kita juga harus ikhlas dengan segala hal yang akan datang kedepannya.

"Mas harus minta maaf sama dia, aku nggak mau keluarga kita terganggu sama dia yang notabene ingin merusak hubungan keluarga kita, dia tidak benar-benar mencintai kamu, dia terobsesi sama kamu mas"ucap Fisya ia sudah banyak tau sifat-sifat seorang perempuan karena dia juga seorang perempuan jadi pasti paham dari bagaimana cara memandangnya pun tau semua tanpa harus diucapkan.

"Iya mas bakal minta maaf sama dia janji, besok mas ajak kamu sekalian buat ketemu sama dia dan kenalin ke dia, mas minta maf ya, maaf banget."Fisya mengangguk dan tubuh Pak Riyan kembali mendekat ke arah sang istri dan memeluknya erat-erat, perlakuan sederhana itu begitu romantis, sesekali puncak kepala Fisya pun di kecup berkali kali oleh orang yang memeluknya saat ini ya tentu saja suaminya.

Salah paham yang terjadi antara pasangan suami istri ini pun terselesaikan meskipun ada beberapa perdebatan di antara mereka. 

~~~~~~~~~~~

BERSAMBUNG...

Pada nungguin nggak nih , btw bentar lagi mau tamat, buat yang belum follow bisa follow dulu dan yang pasti vote di setiap chapternya.

sampai jumpa beberapa hari ke depan.

1 September 2022
18.43

HAPPY READING


ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang