Banyak hal sederhana yang dibuat rumit oleh pikiran sendiri.
🌼🌼🌼🌼
Hal paling bikin bahagia menurut Fisya adalah ketika ia dipertemukan dengan laki-laki tepat yang bisa membimbing dan membawanya menuju surga Allah.
Fisya pun juga tidak menyangka bisa dipertemukan dengan jodoh yang notabenya dosennya sendiri yang dulu sangat ia benci karena sifatnya , tapi entah kerasukan apa sekarang ia bisa secinta itu sama sang suami apakah ini yang di namakan benci menjadi cinta.
"Mas Risha lagi tidur."ucap Fisya setelah dari kamar kakaknya , ia memanggil keponakannya dengan nama paling belakang karena itu paling mudah , kalau dengan nama depan agak sedikit aneh masa iya dipanggil grey kayak bahasa Inggrisnya abu-abu. Tapi juga apapun itu panggilannya Fisya lebih nyaman dengan panggilan itu.
"Yaudah biarin tidur aja , kita pulang aja yuk sya."ucap pak Riyan mengajak sang istri untuk pulang mungkin sudah bosan dari tadi duduk terus.
"Yaudah pulang aja yuk."ucap Fisya yang di angguki oleh suaminya.
"Mah Fisya mau pamit dulu ya."ucap Fisya sambil mencium punggung tangan mamanya.
"Nggak nungguin Kak Zidan dulu aja kamu."ucap mama Salsa.
Yang diomongin ternyata sudah muncul dari balik pintu utama dengan kresek di tangannya yang jelas itu susu formula anaknya.
"Eh itu kak Zidan , baru aja diomongin."ucap Fisya melihat kakaknya yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Loh sya kok udah mau pulang aja ini , Kakak baru ketemu padahal."ucap Kak Zidan.
"Mas Riyannya mau kerja ,Fisya juga mau pulang bi siti nanti mau dateng."ujar Fisya, hari ini art nya, bi siti sudah mulai bekerja kembali setelah cutinya selama 1 bulan.
"Oh yaudah hati-hati bumil."Kak Zidan menganggukkan kepalanya , tak lupa mengusap lembut kepala sang adik tercinta. Hal ini memang sering ia lakukan karena sebagian bentuk tanda cinta dan sayang kepada Fisya.
"Yaudah mah,Kak pamit dulu ya."ucap pak Riyan sambil mencium punggung tangan dari mertuanya.
>>>>>>>>>
"Mas bi siti datang jam berapa?"tanya Fisya pada sang suami setelah sampai di pekarangan rumahnya.
"Katanya bentar lagi sampai tadi udah ngabarin mas, Oh ya temen mas ada yang mau dateng."ucap pak Riyan sambil berjalan menuju ke pintu utama diikuti Fisya di sampingnya.
"Siapa mas?"tanya Fisya ketika sudah masuk kedalam rumahnya.
"Temen kuliah mas , namanya Cavin."jawab pak Riyan.
Fisya hanya mengangguk dan ber oh-ria , tandanya kalau suaminya bilang seperti ini , ia harus menyiapkan cemilan untuk tamunya , Fisya sudah hafal dengan semua perilaku,ucapan, dan entah apapun itu sifat suaminya yang tersembunyi itu.
Fisya mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga sejenak untuk mereda rasa pegal yang ada di punggungnya ketika berjalan sebentar. Kandungan Fisya semakin besar , banyak sekali keluhan-keluhan yang terjadi padanya. Mulai dari kaki yang pegal, punggung juga , apalagi kalau lagi mode manja pengennya sama suami terus minta di manja terus, ya itu lah yang akhir-akhir ini ia rasakan.
"Kenapa pegel ya punggungnya?"tanya pak Riyan dengan suara lembutnya yang menghanyutkan.
Fisya mengganguk dengan bibir mengerucut.
"Yaudah sini mas usapin punggungnya biar nggak pegel."tutur pak Riyan , ia mendudukkan dirinya di sebelah istrinya dan mulai melakukan apa yang dibutuhkan sang istri.
Fisya merasa nyaman sekali dengan perlakuan suaminya yang tidak pernah berubah ketika ia bertemu dan menyandang status sebagai istrinya , meskipun dulu masih ada hal-hal yang membuatnya bikin darah tinggi.
Pak Riyan mengusap secara lembut punggung istrinya dengan posisi memeluknya yang terhalang oleh perut buncit Fisya.
"Gimana udah enakan belum?"tanya pak Riyan pada sang istri yang diam saja tanpa berkutik.
Fisya masih terdiam kepalanya bersandar di bahu sang suami dengan nyamannya.
Karena merasa istrinya ini tidak juga menjawab akhirnya ia melihat apakah istrinya ini tertidur dan benar saja , ia tertidur dengan nyamannya di pundak sang suami yang jadi tempat Favorit untuknya.
Pak Riyan menyunggingkan senyumnya ketika melihat sang istri telah tertidur di bahunya barusan. Inilah yang dinamakan nyaman sebenarnya.
Fisya yang tertidur pun akhirnya dibawa Pak Riyan menuju kamarnya dengan digendong ala bridal style.
Selesai memindahkan sang istri menuju kamarnya pak Riyan berjalan menuju pintu utama ketika ia mendengar ketukan dari arah pintu.
"Assalamualaikum."ucap seseorang yang tadi mengetuk pintu.
"Waalaikumussalam , gimana bi kabarnya sehat kan?"tanya pak Riyan pada seseorang di depannya , tamu tersebut adalah bi siti yang baru saja sampai dari kampus halamannya. Tak lupa ia juga mencium punggung tangan bi siti karena sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua.
Inilah sikap Pak Riyan yang bisa bikin orang jatuh cinta dalam sekejap.
"Alhamdulillah sehat nak."jawab Bi siti.
"Yaudah bibi istirahat di kamar dulu aja ya, cape kan habis perjalanan jauh."ucap pak Riyan yang dianguki oleh bi siti.
Pak Riyan menutup pintunya kembali tak lupa menguncinya.
>>>>>>>
Fisya terbangun dari tidurnya sekitar pukul jam 1 siang , ia meregangkan otot-otot badannya sebelum beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
"Udah bangun"suara bariton terdengar di telinga Fisya, siapa lagi kalau bukan suaminya.
Fisya menolehkan kepalanya ke asal suara dan mendapatkan suaminya sedang melipat pakaian.
"Mas nggak ke Kampus?"tanya Fisya , kenapa malah diam di rumah dengan baju santainya.
"Hari ini nggak ada jadwal jadi dirumah."jawab pak Riyan yang masih setia melipat tumpukan baju dihadapannya.
"Ohh gitu ya, bajunya biar Fisya aja yang ngelipatin , mas kan udah nyuci."ucap Fisya melihat kegiatan sang suami yang melipat baju dengan telatennya.
Pak Riyan ya laki-laki itu benar-benar baik di mata istrinya , ia tidak pernah mengekang bahkan membentak Fisya, Tak hanya itu juga sikapnya dan perbuatannya yang membuat Fisya kagum dan takjub dengan sang suami , sering sekali Fisya melarangnya mencuci baju-bajunya karena ia tau Pak Riyan pasti juga lelah ketika pulang kerja.
Tapi Pak Riyan suami dari Fisya itu tetap saja melakukan hal itu ia sangat khawatir jika istrinya ini kelelahan apalagi saat ini ia sedang mengandung anaknya.
"Udah gapapa kok , kamu belum sholat dhuhur kan , sholat dulu gih."ucap pak Riyan meminta sang istri untuk segera ibadah karena jam sholat dhuhur segera habis.
Perlu diketahui meskipun Fisya hamil tua tapi ia masih bisa melaksanakan kewajibannya sebagai orang muslim dengan posisi seperti biasa. Memang banyak juga orang-orang yang hamil tua tapi tidak bisa melaksanakan ibadah seperti biasanya karena kandungannya. Tapi Fisya Alhamdulillah nya masih bisa melaksanakan itu dengan baik.
Bersambung...
Jangan lupa untuk vote, comment, follow.
Happy reading 🥰2 Juli 2022
22.48
KAMU SEDANG MEMBACA
ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)
RomanceKisah ini mengisahkan seorang mahasiswi jurusan psikologi yang dijodohkan dengan Dosennya sendiri, karena keinginan kedua orangtuanya, mereka menjodohkan atas dasar kebahagiaan anaknya masing-masing. Dan disisi lain mahasiswi yang biasa di panggil F...