ILYDK - 19 (Revisi)

3.1K 113 0
                                    

Kita akan selalu di paksa
menerima keadaan
tanpa di mintai persetujuan.

🌼🌼🌼🌼

Sedangkan Fisya sendiri langsung saja merebahkan dirinya diatas kasur dengan posisi tengkurap.

Dan diatas kasur Hp Fisya terus saja bergetar , menandakan bahwa ada yang meneleponnya.

Drtt.. drrtt..

Fisya masih terus saja diam dengan posisinya saat ini.

Setelah sekian lama Hpnya bergetar Fisya akhirnya melihatnya.Dan jelas tertulis atas nama kontak suamiku, Fisya masih terus saja menatap handphonenya tanpa menggeser tombol hijau disana, hingga panggilan itu mati.

Ia kembali lagi membuka menu chatnya , sudah ada lebih 10 pesan yang dikirimkan oleh suaminya itu , dia sangat khawatir dengan keadaan istrinya.

Karena terlalu lelah mata Fisya sudah mulai menutup , ia tertidur dengan posisi telentang dan bantal di atas kepalanya.

Tok..tok..tok..(suara ketukan pintu kamar Fisya)

"Fisya..."suara mamah salsa dari luar pintu.

Fisya masih terus saja terlelap dalam tidurnya.

Ceklek..(pintu kamar akhirnya terbuka)

"Sya di cariin suami kamu."Ucap mamah salsa sambil menggoyangkan lengan Fisya.

Fisya masih terus saja terlelap di alam mimpinya.

Karena tidak mau kelamaan nunggu Fisya bangun, akhirnya suaminya itu masuk ke kamarnya.

"Sya ayo pulang."Ajak pak Riyan yang juga menggoyang lengan Fisya.

Mendengar suara dari sang suami Fisya akhirnya membuka matanya.

"Sya kita tidur dirumah aja ya ,ini udah sore."Ucap pak Riyan pada sang istri yang sudah membuka matanya.

Fisya membuka matanya tanpa mengucapkan apa-apa , dia langsung berdiri dan mengambil tasnya untuk keluar kamar.

"Mah Fisya pulang."Ucap Fisya pada mamahnya dan mencium punggung tangannya.

Mamahnya jadi berfikir mungkin dia lagi ada masalah.

"Mah pamit pulang dulu."ucap pak Riyan sambil mencium punggung tangan sang mama mertua.

"Iya hati-hati."Ucap mamah salsa.

Diperjalanan Fisya terus saja diam tanpa kata , ia hanya menatap jalanan luar lewat kaca jendela mobil.

"Sya kamu kenapa?"Ucap pak Riyan.

Fisya masih terus saja diam.
Pak Riyan menghembuskan nafasnya pelan dan berkata.
"kita bicarakan di rumah."Ucap pak Riyan yang sibuk menyetir mobilnya dan mengamati jalan.

>>>>>>>>>

Mobil pajero warna hitam sudah memasuki pekarangan rumah elit , Fisya turun dari mobil di ikuti oleh suaminya itu.

"Sya kenapa kalau ada masalah bilang sama mas."Ucap pak Riyan berjalan mengikuti arah jalan Fisya.

Fisya masih terus berjalan menuju kamarnya , dan merebahkan dirinya di kasur dengan posisi tengkurap.

"Fisya bilang sama mas kalau ada masalah , maaf kalau mas ada salah jangan gini."Ucap pak Riyan lagi.

Fisya terbangun dari posisinya dan menghadap ke arah suaminya.

"Mas udah nggak cinta ya sama Fisya , Fisya jelek ya."ucap Fisya sambil menatap sang suami.

"Mas cinta sama Fisya , Fisya nggak jelek."Ucap pak Riyan.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ ᴅᴏꜱᴇɴ ᴋᴜ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang