Part 3. New School

6.3K 790 147
                                    


°Happy Reading°


Sinar matahari menerobos masuk di sela-sela lubang ventilasi menyinari wajah cantik seorang gadis namun tidak membuat seorang gadis yang bergelung selimut itu terbangun. Terbukti sudah berapa kali Cutie membangunkan Facylia. Berbagai cara sudah Cutie lakukan untuk membangunkan Facylia. Lihatlah sampai saat ini Facylia belum juga membuka matanya.

Hari ini adalah hari pertama Facylia masuk sekolah. Ia sekolah di tempat yang sama dengan alur ceritanya dimulai. Ia sudah menyiapkan semuanya dari kemarin. Tapi entah kenapa Facylia belum bangun?
Bahkan Cutie sudah lelah membangunkannya.

"Kiki bangunlah hari ini kau masuk sekolah. Kau harus bersiap aku tidak mau kau terlambat."

Jam alarm juga sudah berdering berkali-kali namun Facylia tetap tidak bangun. Tidak ada cara lain, Cutie melihat air minum di nakas samping tempat tidur lalu Cutie menyenggol air itu dengan sengaja dan seketika air itu mengenai wajah gadis yang sedang menyelami alam mimpi.

"Banjir banjir!" Teriak Facylia setelah membuka mata.

"Akhirnya kau bangun, lihat sudah jam berapa. Kau mau terlambat di hari masuk sekolah pertamamu?"

Facylia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 06.00, melihat itu ia segera memasuki kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Cutie kenapa kau tidak membangunkanku daritadi."

Teriakan itu berasal dari kamar mandi siapa lagi kalau bukan Facylia.

Cutie mendengus kesal, sejak tadi dia sudah membangunkannya tapi memang dasarnya Facylia pemalas. Sabar jadi kucing memang serba salah:(

Setelah selesai mandi Facylia memakai seragam sekolah yang pas ditubuhnya. Ia memolesi wajahnya dengan bedak tipis dan bibirnya diberi lip balm.

Satu kata untuk Facylia 'perfect'.

Kemudian Facylia turun ke bawah dengan menggendong tas. Membuat sandwich lalu melahapnya habis. Sisa sandwich ia masukkan ke kotak bekal. Facylia memasukkan Cutie ke dalam tas, tidak ada pilihan lain. Tanpa Cutie dirinya pasti tersesat karena Facylia belum tahu jalan menuju sekolah.

"Kiki misi keduamu adalah mengacaukan alur novel yang akan dimulai hari ini."

Ucapan tiba-tiba Cutie sukses membuat Facylia melotot tidak percaya. Dirinya belum mempersiapkan cara untuk mengacaukan alur novel dan apa tadi hari ini alurnya dimulai?

Kemarin ia hanya mempersiapkan strategi menghadapi tokoh novel. Ini semua salah Facylia sendiri, hanya memikirkan tokoh novel.

"Kemarin sudah ku peringatkan jangan memikirkan tokoh yang ada, pikirkanlah alur novel ke depannya."

"Diam dulu Cutie! Gue lagi mikir," kemudian Facylia memikirkan bagaimana cara mengacaukan alur novel yang akan dimulai pagi ini. Setelah selesai ia memakai jaket, helm, dan celana agar lebih mudah mengendarai motor.

"Sekarang kita berangkat," ucapnya bersemangat. Kakinya melangkah ke arah garasi yang terdapat motor sport dengan warnanya yang mengkilap. Itu adalah motor dari hadiah misi pertama yang berhasil ia selesaikan.

Facylia menaiki motor tersebut, di dunia aslinya ia sangat ahli mengendarai motor sport seperti itu. Ia menyalakan motor lalu mengendarainya dengan kecepatan penuh. Bahkan dirinya dimaki-maki pengendara lain karena kebut-kebutan di jalan.

Beberapa menit kemudian Facylia sampai di depan gerbang sekolah yang akan ditempatinya, Sky High School. SHS adalah sekolah swasta elit yang murid-muridnya berasal dari kalangan atas. Hanya beberapa yang berasal dari beasiswa. Bisa bersekolah di Sky High School merupakan suatu kebanggaan, sekolahnya yang populer dan pastinya berprestasi. Para murid yang bersekolah di SHS rata-rata memiliki kepintaran yang memadai. Seperti Facylia, di dunia aslinya Facylia tergolong murid yang jenius dan berprestasi. Namun sayang perilakunya di luar nalar.

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang