Part 32. The Real Antagonis

736 64 42
                                    


Happy Reading


"Facylia," panggil seseorang dari arah belakang.

Mau tak mau Facylia menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Alisnya saling bertautan lantaran melihat siapa yang memanggilnya.

"Hm kenapa? Mau minta tanda tangan? Sorry ya gue lagi gak mood," jawab Facylia dengan nada sombong.

"Dih kegeeran Lo! Gue cuma mau bilang selamat. Selamat udah bikin semua cowok di dunia klepek-klepek sama modelan kek Lo," sahut Nela.

"Maksud Lo?" Tanya Facylia pura-pura tidak paham akan maksud dari ucapan Nela.

"Gak usah sok-sokan bego Lo! Gue tau pasti sekarang Lo ngerasa menang kan udah bikin enam cowok itu takluk sama Lo? Ngaku aja!" Sarkas Lehara ikut menyahut.

"Kalo iya kenapa? Iri? Makanya usaha dong," Facylia menatap remeh dua gadis di depannya.

"Gue udah usaha kali. Tapi usaha kita kan gak kayak Lo yang godain cowok sana sini."

Hih! Pengen gue robek deh mulut cewek itu.. tapi tenang gue gak boleh gegabah bisa aja kan mereka cuma mancing emosi gue Batin Facylia sebisa mungkin menahan emosinya.

"Ekhem.. gue emang godain cowok sana sini tapi masalahnya si cowok malah kepincut. So usaha gue gak sia-sia dong," jawab Facylia tenang dengan wajah datar.

"Lo! Dasar cewek kegatelan!" Geram Nela tersulut emosi hendak menampar mulut Facylia namun dicegah oleh Lehara.

"Jangan di sini! Lo mau pawangnya cewek ini ngehabisin kita huh?" Cegah Lehara yang berhasil menyadarkan Nela.

"Lo bener juga ya."

Nela menunjuk wajah Facylia dengan wajah yang merah padam. "Lo akan habis di tangan kita!"

"Setelah ini jangan harap Lo bisa hidup tenang, Facylia," ujar Lehara. Setelah itu dua gadis tersebut lenyap dari hadapan Facylia.

"Gue gak takut... Wlee," ledek Facylia sedikit berteriak.

"Hahaha dikira gue takut apa sama peringatan dua cewek itu, ya gak lah. Facylia kok dilawan," gumamnya membusungkan dadanya bangga.

Lalu netranya menangkap objek yang sangat menarik yang tak lain ialah Alleta. Tampak Alleta tengah berjalan menunduk ke arahnya.

Terlintas ide gila di otak Facylia. "Gue kerjain ah."

Dengan sengaja ia menjulurkan kakinya ke depan. Alhasil Alleta tersandung kakinya dan terjatuh.

Bruk

"Hahaha," Facylia tertawa terpingkal-pingkal memegangi perutnya melihat ketidak-elitan Alleta saat terjatuh.

Gadis itu terjatuh tengkurap dengan mulut yang mencium lantai koridor sekolah.

"Sakit gak? Sini gue bantuin!" Tangan Facylia ia julurkan di hadapan Alleta.

"Gue gak sudi dibantu sama Lo," tolak Alleta bangkit sendiri tanpa bantuan Facylia.

Ia menatap nyalang Facylia. "Asal Lo tahu gue bisa aja sebarin ke semua orang di sekolah kalo Lo udah bully gue."

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang