Part 44. Last Mission

210 34 1
                                    


Happy Reading


Facylia menatap lamat dinding kamar yang ia tinggali selama berada di dunia novel ini. Entah sudah berapa lama ia berada di dunia ini.

"Kira-kira gue di sini udah berapa bulan ya? Kok gak kerasa gini," gumam Facylia seraya berpikir.

"6 bulan," jawab Cutie yang melintas di hadapan Facylia ikut merebahkan tubuhnya.

"Buset! Gak kerasa udah 6 bulan aja gue di sini," Facylia tak menyangka waktu dengan cepat telah berlalu.

"Kiki, tak ku sangka kita sudah 6 bulan bersama," celetuk Cutie tiba-tiba.

"Iya juga, 6 bulan ini banyak beri gue pelajaran berharga," sahut Facylia tersenyum menerawang.

"Kiki, misi keempat mu sudah kau selesaikan. Sekarang tinggal misi mu yang terakhir," ujar Cutie.

Facylia menatap terkejut Cutie. "Waduh udah misi terakhir aja nih. Berarti bentar lagi gue akan pergi dari sini."

"Tapi itu semua tergantung keberhasilan mu menyelesaikan misi terakhir ini," ungkap Cutie tersenyum miring.

"Emang sesusah apa misi terakhirnya?" Gumam Facylia acuh tak acuh.

"Misimu yang terakhir adalah membuat ending yang bahagia untuk semua tokoh novel," tegas Cutie mengibaskan ekornya.

Facylia membulatkan matanya kaget. "WHAT THE HELL!?"

"Gila aja semua tokoh novel, gue aja baru tahu beberapa. Gimana gue nyelesaiinnya kalo gini," dumel Facylia menghela napas panjang.

"Ya itu usahamu Kiki. Aku hanya mendukungmu. Semoga kau segera menyelesaikan misi terakhirmu dan bisa kembali ke duniamu," sahut Cutie mendekat ke arah Facylia.

Kucing itu mengeong pelan lalu mengelus punggung tangan Facylia. Entah kenapa kucing jadi-jadian itu bertingkah seperti kucing para umumnya.

Facylia tersenyum pasrah, memikirkan itu membuat kepalanya ingin pecah. Lalu atensinya teralih pada Cutie yang ingin bermanja-manja dengannya.

"Tumben Lo jadi kucing beneran gini," celetuk Facylia terkekeh pelan.

Cutie mendengus dan memilih mengabaikannya. Kucing itu tetap pada kegiatannya. Melihat itu membuat Facylia gemas. Ia pun memeluk kucing itu erat lalu menciuminya.

"Lo itu gemesin Cutie, tapi Lo juga ngeselin. Heran gue."

Cutie mengeong dan menatap polos Facylia. Aku sangat menyayangimu Kiki. Terlepas dari statusmu yang hanya majikan ku, tapi aku tetap menyayangimu batinnya.

_______

Facylia mengamati dari jauh gerbang sekolah SHS yang masih tertutup rapat. Entah sedang kerasukan apa, Facylia berangkat sepagi ini. Bahkan satpam yang berjaga pun belum datang.

Facylia menghela napas panjang, semenjak ucapan Cutie tadi malam ia menjadi berpikiran kemana-mana. Bagaimana kalau ia tidak dapat menyelesaikan misi terakhir ini? Dan bagaimana jika ia berhasil? Akankah ia sanggup meninggalkan dunia novel ini?

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang