Part 20. Gagal Perang

2.1K 366 151
                                    


Happy Reading


Tanpa disadari kaki Facylia melangkah tak tentu arah. Pikirannya bercabang kemana-mana. Untung saja semua murid sudah ke aula, jadi tak ada yang melihat Facylia yang berjalan bak orang tak punya tujuan.

"Asisten!"

Facylia langsung membalikkan badannya saat indra pendengarnya menangkap suara yang ia cari sedari tadi.

"Kalian?" Beo Facylia kaget, lebih tepatnya pura-pura.

Di hadapannya nampak Geralio, Darren, Lucky, dan Kenzo tengah memakai jaket berlambangkan 'Carpicornio'.

"Kenapa? Kaget ya?" Tuduh Kenzo.

"Gue ganteng gak pakai jaket ini?" Timpal Lucky.

"Kalian mau ngapain pakai jaket ini? Ada masalah apa sih sebenarnya?" Tanya Facylia beruntun.

Tak mengindahkan pertanyaan Facylia, Geralio justru menyodorkan sebuah kunci.

"Kunci? Buat apaan?"

Geral kenapa ngasih gue kunci? Jangan-jangan itu kunci mansion lagi. Wadaw dapat mansion baru nih batin Facylia.

"Lo masuk ke markas gue dan ini kuncinya," jawab Geralio.

"Maksudnya?"

"Gini Facylia cantik, Geral suruh Lo ke markas geng kami yang ada di SHS ini. Dan itu kuncinya, Lo duduk di situ. Fasilitasnya juga lengkap kok, Lo gak usah keluar sebelum kita kembali," jelas Lucky yang sama sekali tak dipahami Facylia.

Facylia mencerna kata-kata Lucky. Otak kecilnya bekerja memikirkan sebenarnya apa yang dimaksud Geralio.

"Oh jadi Lo suruh gue buat ke markas Carpicornio?" Tanya Facylia.

"Lo kesitu dan nanti obati luka gue asisten," titah Geralio.

"Emang Lo mau kemana?" Tanya Facylia lagi.

"Kami mau perang."

"Facylia doain kami ya semoga menang," ujar Kenzo tersenyum manis.

"Iya Facylia nanti kalau kami menang, gue traktir Lo deh," sahut Lucky.

"Jangan percaya! Bilangnya traktir ternyata yang bayar gue," cibir Darren.

"Gak ikhlas Lo?"

"Iya lah, Lo ngehabisin duitnya Darren," balas Kenzo.

"Udah," lerai Geralio jengah. Ia malas mendengar keributan sahabatnya itu.

"Jangan kemana-mana tetap di markas," Geralio tersenyum tipis menatap wajah Facylia.

"Lo mau berangkat perang sekarang?" Tanya Facylia dengan hati cemas.

"Gue akan kembali," hanya itu yang keluar dari mulut Geralio. Setelah itu Geralio dan sahabatnya bergegas untuk berperang.

Langkah kaki Geralio terhenti saat tangannya dicekal.

"Geralio jangan ikut perang ya," bujuk Facylia.

"Gue gak mau Lo kenapa-napa."

"Gue akan kembali dengan keadaan baik-baik aja," balas Geralio meyakinkan.

"Gue gak percaya!"

"Asisten, Lo bisa pegang janji gue. Gue gak akan kenapa-napa. Kalo Lo mau gue selamat, cukup Lo aman dan nurutin perintah gue. Hm mau kan?" Tukas Geralio lembut.

"Awas Lo kembali dapat luka!" Ancam Facylia.

"Lihat senyum Lo, luka gue pasti akan sembuh."

Geralio langsung melenggang pergi begitu saja. Tak tahukah bahwa Facylia tengah jantungan di tempat.

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang