Part 11. Cuma Gabut?!

3.3K 520 74
                                    


Happy Reading



"Lo mau gak gabung di geng kita?"

Facylia mengalihkan pandangannya ke arah Giselia. "Maksud Lo?" Tanyanya mengerutkan keningnya bingung.

"Kita bertiga punya geng yang khusus cewek gitu. Namanya lady girls, gue sebagai ketuanya, Vellyn dan Kirzy jadi anggota. Gue tawari Lo untuk gabung sama kita mau gak?" Jelas Giselia.

Facylia menimang-nimang tawaran Giselia, meskipun Giselia tidak terlihat mempunyai dendam padanya namun apa salahnya ia berhati-hati?

Geng lady girls adalah geng yang dibuat oleh Giselia dengan tujuan untuk mempererat persahabatan. Hanya Vellyn dan Kirzy yang lolos seleksi untuk masuk geng tersebut. Namun entah kenapa bisa Facylia tidak diseleksi juga malah langsung ditawari?

Gue gabung gak ada salahnya juga sih batin Facylia setelah memikirkan dengan matang.

"Gimana Lo mau gabung gak?" Tanya Kirzy.

"Pokoknya Lo harus gabung di geng kami. Gue gak bisa jauh-jauh dari pipi Lo jadi biar gue bisa senantiasa cubit pipi gemes gue, Lo harus gabung karena ini penting. Demi masa depan gue dan semua mimpi gue bersama pipi Lo," lanjut Kirzy tanpa jeda.

Vellyn memutar bola matanya mendengar ucapan Kirzy. Sahabatnya memang benar-benar cerewet. "Bawel! Biarin Facylia mikir jangan dipaksa," tegas Vellyn.

"Tahu tuh si Kirzy, pipi Facylia kan juga milik gue Lo gak bisa dong ngakuin pipinya milik Lo sendiri," sahut Giselia.

"Hehe maaf gue kan terlalu bahagia kalo Facylia mau gabung sama kita," balas Kirzy menyengir lebar.

"Keputusan ada di tangan Lo. Lo mau nerima tawaran gue ataupun nolak gue akan tetap suka pipi Lo kok," Giselia menatap Facylia penuh permohonan.

Facylia menahan tawanya melihat raut wajah Giselia yang memohon padanya. Si antagonis kalo lagi mohon lucu juga ya. Mukanya kek orang minta sumbangan tapi gak dikasih!

"Gue mau gabung geng lady girls," putus Facylia.

Giselia, Kirzy, dan Vellyn menatap Facylia dengan berbagai macam ekspresi. Giselia yang tersenyum lebar, Kirzy yang meloncat-loncat di tempat, dan Vellyn yang menautkan alisnya.

"Yeay!" Girang Kirzy.

"Tapi ada syaratnya," tambah Facylia.

Sontak mereka menatap Facylia penasaran terutama Giselia. "Apa syaratnya? Apapun akan gue lakukan asalkan Lo mau gabung sama kami," tanya Giselia.

"Apa syaratnya Facylia cepet beritahu gue!" Pinta Kirzy.

"Mudah! Gue cuma mau Selia jujur ke gue," jawab Facylia menunjuk Giselia.

"Jujur tentang apa? Perasaan gue udah jujur deh sama Lo," ujar Giselia bertambah penasaran.

Memang benar tadi waktu di kelas yang beruntungnya jam kosong, Giselia menceritakan semua kehidupannya mulai dari orang tuanya, sahabatnya, makanan kesukaan, warna favorit, idola, film yang disukainya, cita-cita, dan masih banyak lagi. Facylia saja sudah muak hanya sekedar mendengarnya.

"Masih ada hal yang belum Lo ceritain." Facylia menatap Giselia dengan tatapan serius.

"Jangan natap gue kek gitu Facylia. Yaudah apa yang mau Lo tanyain ke gue, nanti gue jawab dengan jujur sejujur-jujurnya," balas Giselia bertele-tele.

"Lo suka sama Geralio?" Tanya Facylia masih dengan tatapan seriusnya.

Suasana menjadi tegang, semuanya hening tak ada yang membuka suara. Facylia, Kirzy dan Vellyn menunggu jawaban dari Giselia. Namun Giselia masih diam tak menjawab pertanyaan Facylia.

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang