Part 8. Eh Nyangkut!

4.1K 592 87
                                    


Happy Reading



Sedari tadi Facylia menekuk wajahnya kesal, ingin rasanya ia memukuli pria dihadapannya ini. Pria yang membuatnya malu dan tak bisa berkutik. Jefran, sang second male lead. Wajahnya memang tampan, namun mulutnya tak pernah terkondisikan.

"Ini rumah Lo?" Tanya Jefran seraya memberhentikan laju motornya.

Facylia hanya berdehem tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia sungguh malu sekarang.

Facylia turun dari motor lalu pergi begitu saja memasuki rumahnya. Ia tidak peduli lagi pada Jefran. Ia seketika menyesal telah meminta pria untuk mengantarkannya pulang. Jika tahu begini, ia tidak akan mempertaruhkan harga diri seperti tadi hanya untuk seorang pria itu.

"Heh cewek aneh!" Teriak Jefran.

Facylia tidak menanggapi ataupun menoleh, ia masih tetap melanjutkan langkahnya.

"Sini Lo cewek aneh," teriak Jefran lagi.

Facylia masih tetap melanjutkan langkahnya yang saat ini hendak membuka gerbang. Biarlah pria itu teriak-teriak seperti orang kurang kerjaan. Yang pasti ia tidak peduli..

"Lo kesini atau gue beritahu murid satu sekolah, kalo seorang Facylia murid baru itu baru saja menangis meraung-raung ditengah jalan," ancam Jefran.

Facylia menghembuskan napas kasar, dengan terpaksa ia membalikkan badannya lalu berbalik arah menuju Jefran.

"Kenapa?" Tanyanya dengan nada ketus.

"Gue cuma mau ngingetin-" balas Jefran yang dipotong Facylia.

"Mau minta ongkos? Cih.. tadi bilang bukan tukang ojol, tapi nyatanya minta ongkos kan? Dasar cowok gak ikhlas. Bantu orang itu harus ikhlas jangan meminta imbalan," potong Facylia.

"Bukan, gue cuma mau bilang-" ucapan Jefran terpotong lagi.

"Minta maaf? Basi tau gak? Setelah Lo hina gue terus Lo mau minta maaf gitu aja? Gak akan gue maafin walau Lo mohon-mohon sekalipun," sela Facylia.

Jefran menggeram marah karena ucapannya dipotong terus oleh Facylia. "Gue-" lagi-lagi ucapannya terpotong oleh Facylia.

"Lo mau mampir? Dih gak punya malu banget jadi cowok! Udah hina gue tadi, jahatin gue terus sekarang Lo mau mampir ke rumah gue? Gak habis pikir gue sama Lo. Tampang kayak orang konglomerat makan aja masih minta?"

Jefran menetralkan emosinya yang ini memuncak, kalau Facylia bukan wanita sudah daritadi ia menghajarnya.

"Helmnya Facylia," desisnya penuh tekanan.

Facylia membulatkan mulutnya terkaget. Jadi ia belum melepas helmnya? Dan ia sudah memotong setiap ucapan Jefran yang ingin memberitahunya?

"Hehe sorry gue lupa. Lo sih gak bilang dari tadi kalo helmnya masih gue pakai," jawabnya tanpa beban. Lalu ia melepas helmnya dan memberikan pada Jefran.

Demi apapun Jefran ingin sekali membanting seseorang. Tapi pertanyaannya kepada siapa?

"Gue udah mau beritahu Lo, tapi Lo potong terus. Yang salah siapa disini?"

"Ya kan udah minta maaf, lagian Lo terlalu bertele-tele sih," protes Facylia.

Sungguh menghadapi gadis didepannya memang harus membutuhkan kesabaran ekstra. Ada saja jawaban yang ia berikan pada lawan bicaranya. Bahkan Jefran hampir kewalahan menandingi ocehan Facylia.

"Iya, gue minta maaf," lebih baik Jefran mengalah daripada berdebat dengan Facylia yang tidak ada habisnya.

"Nah gitu dong, cewek selalu benar dan cowok yang selalu salah."

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang