Part 46. Six Prince

223 30 17
                                    


Happy Reading


Facylia tak henti-hentinya tersenyum kagum melihat pemandangan di hadapannya. Senyumnya kian mengembang seiring dengan langkah kakinya.

Di belakang gadis itu terdapat enam pria yang selalu siaga membuntuti Facylia dimanapun gadis itu berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di belakang gadis itu terdapat enam pria yang selalu siaga membuntuti Facylia dimanapun gadis itu berada. Bagi mereka keselamatan gadis itu adalah yang nomor satu.

"Gimana? Lo senang?" Tanya Jefran membuka percakapan.

Facylia mengangguk antusias, wajahnya berseri-seri pertanda sedang bahagia.

"Gue suka kalo Lo senyum gini," sahut Aldian tersenyum manis.

"Eh fa yang milih tempat ini bang Zakier tau. Keren kan dia bisa tau tempat-tempat adem di sekitar sini," ujar Aravan memamerkan.

Facylia menoleh menatap Zakier yang tersenyum tipis menatap lamat dirinya.

"Makasih ya kang udah cariin tempat sebagus ini."

"Sama-sama. Saya tidak akan bisa menyewa tempat ini tanpa bantuan dari Geralio," jawab Zakier beralih melirik Geralio.

"Wah mas Geralio emang kaya tujuh turunan," puji Facylia tersenyum menggoda.

Geralio memalingkan wajahnya salah tingkah ditatap demikian. "Gue akan lakuin apapun agar Lo bahagia. Gue rela kasih semua harta gue ke Lo."

"Geral, bagi ke gue juga ya," timpal Jefran tak tahu malu.

"Ogah! Lo siapa gue?" Balas Geralio menatap sinis Jefran.

"Gue kan adik Lo!"

"Jijik!"

Facylia terkikik pelan melihat si dingin Geralio yang digoda habis-habisan oleh si mulut pedas Jefran.

"Gue punya tempat spesial buat Lo," celetuk Neandro yang sejak tadi tak membuka suara.

"Mana?" Tanya Facylia antusias.

"Ikuti gue!" Titah Neandro menggandeng tangan Facylia.

Mereka berdua melangkah meninggalkan kelima pria yang sedang beradu argumen. Bahkan ada yang hanya menonton dan mengompori.

Sepanjang perjalanan, Facylia dan Neandro tak membuka pembicaraan sama sekali. Facylia yang sedang bingung mau bicara apa dan Neandro yang memilih diam.

"Nean," karena tak tahan dengan keterdiaman tersebut ia pun membuka suara.

Neandro menoleh seraya berdehem pelan. Melihat reaksi Neandro membuat Facylia mendengus kesal.
Kenapa pria ini sangat cuek!!!

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang