Part 31. Princess Of Party

1.2K 191 689
                                    


Happy Reading


Sudah terhitung tiga kali Cutie menguap. Netranya tak lepas memandang Facylia yang tengah merias diri. Berulang kali kucing itu mendengus kesal lantaran melihat bagaimana keribetan Facylia.

Benda apa berwarna merah itu? Batin Cutie penasaran.

"Kiki sudah selesai belum?"

Facylia tidak menjawab pertanyaan Cutie karena ia sedang memoleskan bibirnya dengan lipstik.

"Kiki aku bertanya padamu!" Teriak Cutie tepat di telinga Facylia.

Facylia langsung menyentil pelan kepala Cutie. "Jangan teriak di telinga gue, pengang nih. Untung aja gue selesai pake lipstik kalo gak bisa belepotan nih."

"Berarti sudah selesai ya," gumam Cutie manggut-manggut.

"Belum, gue belum nata rambut sama pakai gaun."

Cutie memutar bola matanya jengah. Apakah manusia jika mau pergi ke pesta harus mempersiapkan diri selama berjam-jam?

Sekarang Cutie bersyukur diciptakan sebagai makhluk sejenis kucing.

Akhirnya setelah 1 jam lebih berkutat dengan peralatan make up, Facylia selesai. Gaun sederhana melekat indah di tubuhnya. Rambutnya ia gelung dan ia poni. Gadis tersebut memutar-mutar tubuhnya di depan cermin. Wajahnya berseri-seri melihat penampilannya.

 Wajahnya berseri-seri melihat penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wih gue udah perfect kayaknya."

Cutie sedikit menganga meneliti penampilan Facylia. Tanpa make up Facylia sudah cantik, apalagi saat memakai riasan seperti ini? Cutie merasa bidadari telah jatuh dan menjelma menjadi sosok Facylia.

Tok tok

"Your prince are coming, princess," ujar keenam pria berdiri tegap di depan pintu rumah Facylia.

Dengan segera Facylia memastikan penampilannya sekali lagi. Setelah dirasa tak ada yang kurang, Facylia berjalan pelan nan anggun menuju keenam pangerannya.

Senyum anggun ia perlihatkan ketika berada di hadapan keenam pria tersebut. Keenam pria tersebut pun membalas tersenyum tak kalah manis.

Keenam pria tersebut terpaku melihat Facylia. 'SANGAT MENAWAN SEKALI!'. Mereka hampir tak berkedip sepersekian detik. Mereka meneliti penampilan Facylia dari atas hingga bawah.

"OMG!? Ini Facylia? Pasti bukan, Lo pasti bidadari yang nyasar di bumi kan? Mana rumah Lo? Gue anterin sekarang," Jefran menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

Facylia menghela napas, ia bingung. Dimanakah letak otak seorang Jefran? Atau mungkin saat dilahirkan otaknya menyangkut?

"Secara gak langsung Lo ngakuin gue bidadari. Terimakasih bang Jefran udah muji gue."

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang