Part 26. Letasialan

1.3K 279 336
                                    


Happy Reading


Facylia tersenyum lebar mencoba menenangkan diri beserta pikirannya yang kacau. Dahinya mengkerut dalam dengan bibir yang komat-kamit. Suasana sekitarnya semakin tidak terkendali.

Siswi-siswi tersebut berlomba-lomba meneriakkan caci maki pada Facylia. Aravan dan Zakier sebisa mungkin membuat mereka diam namun nihil. Bahkan amukan dari Jefran pun tak dipedulikan.

"Semuanya diam!" Teriak Kirzy cempreng.

Ajaibnya mereka langsung kicep.

Hening.

Tak ada yang bersuara.

"Kalian punya bukti kalo Facylia cewek murahan huh?" Tak berselang lama Giselia membuka suara.

"Kalian cuma lihat dari foto yang belum tentu benar. Jangan nyimpulin sesuatu tanpa ada kepastian," lanjutnya.

"Lo liat sendiri tadi, Facylia berangkat bareng mereka berenam. Itu artinya apa? Gue pikir Lo pasti tau deh," sanggah Lehara menunjuk Facylia.

"Oh ya gue lupa, Lo kan juga cewek murahan. Kumpulan cewek-cewek murahan."

"Sialan!" Umpat Kirzy. Ia jelas tak terima jika ada yang menghina sahabatnya.

"Coba Lo ngaca deh, punya kaca kan di rumah. Lihat! Diri Lo gimana? Udah bener belum?" Sahut Vellyn menatap sinis Lehara dan Nela.

"Yang pastinya gue lebih tinggi daripada cewek busuk itu," elak Nela yang disetujui siswi lainnya.

"Ya setidaknya kami gak pernah gatel ke cowok."

"Cewek itu kan gak punya urat malu makanya kegatelan."

"Goda cowok sana-sini, namanya apa kalo bukan cewek murahan plus kegatelan!"

Jefran menggeram menahan emosi. Kalau mereka bukan perempuan, akan ia hajar sekarang juga.

"Mulut kalian minta dilaundry biar bersih. Atau minta digeprek biar diam?"

Geralio menepuk pundak Jefran seraya tersenyum miring. "Serahkan ke gue."

"Ternyata kalian gak takut sama peringatan gue tadi," gumam Geralio yang tentu terdengar oleh semuanya.

"Mereka gak takut lah, orang dia aja jelmaan setan," ejek Jefran.

"Kami bukan setan! Cewek itu yang setan," protes siswi yang bernametag Syita.

"Heh kalo kalian iri bilang aja kali gak usah pake cara murahan kayak gini."

"Sepertinya kalian memang sudah siap untuk saya hukum dan saya laporkan ke pihak yang berwajib atas tuduhan mencemarkan nama baik."

"Gue akan buat kalian keluar dari SHS sekarang juga."

"Shut up or died!"

"Bener kata Jefran, mulut kalian minta disekolahin."

"Biarin Facylia yang jelasin kesalahpahaman ini," Vellyn menegaskan.

Kini atensi teralih ke Facylia yang tengah bersedekap dada seraya menatap kegaduhan tersebut tanpa minat. "Gue yang dihina kenapa mereka yang ribut coba," gerutunya pelan.

"Udah selesai acara debatnya?" Tanya Facylia mengangkat sebelah alisnya.

"Pipi gemes, Lo kok gak kelihatan takut ataupun panik gitu sih," heran Kirzy. Ia kalaupun ada di posisi Facylia pasti akan menangis dan berteriak-teriak.

"Hebat juga akting Lo, sayangnya kami gak tertipu."

Entahlah, itu pujian atau sindiran. Facylia tak mau memusingkan itu semua. Yang pasti ia harus membungkam mulut siswi tersebut.

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang