Part 40. First Date

309 25 0
                                    


Happy Reading


Rasanya Facylia ingin menenggelamkan wajahnya ke dasar laut saja. Sekarang dirinya sangat malu harus berurusan dengan enam pria itu yang sayangnya tampan.

Demi apapun! Bolehkah ia menghilang saja sekarang?

"Hm... Oke," jawab Geralio setelah memecah keheningan di antara mereka.

Facylia bertambah merasa bersalah telah mempermainkan perasaan mereka. Seperti habis diberi harapan lalu dihempaskan begitu saja. Sakit kan pasti?

"Eh gapapa kok cantik, gue paham sama Lo. Mungkin ini salah gue udah terlalu berharap," tukas Jefran menatap teduh Facylia.

Facylia tersentak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jefran. Ia semakin diliputi rasa bersalah. Kenapa ia dulu tidak memikirkan dampak dari perbuatannya?

Aldian tersenyum getir menatap Facylia. Ternyata begini rasanya dicampakkan begitu saja oleh seseorang yang diharapkan.

Ia menyesal dulu suka memutuskan begitu saja kekasihnya tanpa berpikir apakah akan ada yang sakit hati?

"Gue dapat karma," gumamnya lirih.

Neandro menghela napas berat. Kecewa sih pasti, tapi ia harus apa? Ini adalah perasaan pertamanya pada lawan jenis. Tapi ia sudah harus sadar diri, siapa yang mau jadi pendamping hidup seorang pembunuh seperti dirinya?

Di samping Neandro terdapat Aravan yang menundukkan kepalanya. Ia meringis kala mengingat bahwa ia sudah diperingati oleh mommy nya untuk tidak berpacaran tapi ia malah melanggar?

Apa dengan penolakan Facylia membuat dirinya sadar bahwa ia harus mematuhi nasihat mommy nya untuk fokus belajar? Mungkin iya!

"Gapapa kok Fafa, malahan gue yang berterima kasih sama Lo. Berkat Lo gue gak jadi anak pembangkang," tutur Aravan tersenyum menatap Facylia.

"Makasih juga ya dedek Aravan udah mau ngertiin gue," sahut Facylia.

"Saya mengerti dengan alasan penolakan kamu, kamu tidak bisa memilih di antara kami kan? Saya menghargainya, bagi saya sudah bersamamu itu sebuah kebahagiaan," papar Zakier nampak lebih ikhlas menerima.

"Makasih ya kang Zakier, kalian semua tetap jadi orang berharga di hidup gue kok," Facylia menatap satu persatu pria di hadapannya.

Maaf! Andaikan Lo semua gak fiksi gue pasti udah jadiin Lo semua pacar gue... Sayang banget kalian gak nyata!
Batin Facylia.

Ia tahu inilah konsekuensi yang harus ia hadapi bila memasuki dunia novel dan tertarik dengan tokoh pria yang berada di alur cerita tersebut.

Ia memang sedikit menyayangkan kenapa dirinya tak menjadi salah satu tokoh novel di my love pure?

"Gue kecewa tapi yaudah, asalkan bisa sama Lo gue udah seneng," ujar Aldian menepuk puncak kepala Facylia.

"Tetap jadi kesayangan Nean ya," tambah Neandro mengacak rambut Facylia.

Rambut gue yang diacak kok jantung gue yang ke acak? Pikir Facylia mengedip-ngedipkan matanya.

"Mau blind date berenam?" Tawar Jefran menaik turunkan alisnya.

"Ya sebagai sahabat bertujuh biar nyaingi Teletubbies versi nyata," sahut Aravan membuat mereka semua tertawa geli.

"Ayo! Gasss!" Facylia mengangguk-anggukkan kepalanya bersemangat.

________

Sedari tadi senyum tak pernah hilang dari wajah Facylia. Ia merasa di ratukan oleh Aldian, Aravan, Jefran, Geralio, Zakier, dan Neandro.

Dream Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang