5° E

128 11 0
                                    

Kyle bersenandung riang sembari berjalan kearah kelasnya. Didepan ruang guru, ia melihat sosok lelaki yang baru keluar dari ruang guru. Lelaki itu terlihat lelah dan frustasi.

"Lo kenapa Ken?"

Lelaki itu menoleh lalu menghela. "ada problem dikit,"

Kyle membulatkan mulutnya, "mau...kekelas?"

Kenzo terlihat berpikir, "nggak, gue mau ketemu adkel dulu"

"Oh yaudah, gue duluan ya"

"Yop"

°°°°°

Rychell mendengus saat melihat adik kelasnya yang tengah makan mie ayam. Bukan. Bukan karena adik kelas itu, tapi karena temannya yang tak berhenti menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"Len, gue duluan ya?" Usul gadis itu lembut berusaha tidak menatap temannya Galen.

Galen mendongak, "hah? Jangan dong, nanti Galen pulak yang bayar,"

Gadis dengan wajah datar itu mengeluarkan satu lembar uang Soekarno tersenyum. Kemudian ia meletakkannya diatas meja.

"Terserah untuk apa. Gue duluan"

"Kebanyakan kak!" Teriak Galen saat Rychell meninggalkan kantin.

Ales——yang sedaritadi duduk disebelah Galen hanya diam menatap kepergian Rychell. Matanya menyipit kala ada sosok lelaki yang berjalan beriringan dengan gadis itu.

Tangannya bergerak diatas layar handphone dan berdiri lalu meninggalkan Galen seorang diri.

Galen ingin protes tapi tak jadi ketika ia melihat Afsheen memasuki kantin bersama temannya.


|Pulang bareng|


Rychell berjalan keluar dari kelas dan menutup pintunya kembali. Ia melihat sosok lelaki bersandar pada Dinding seraya melipat kedua tangannya didada. Ia acuh dan berjalan begitu saja.

"Salah arah,"

Langkah gadis itu terhenti saat lelaki tadi mengucapkan dua kata tersebut.

Bener kok. Kan mau pulang? Lewat depan kan harusnya?

"Parkiran mobil disana,"

Gadis itu semakin bingung. Kemudian ia menoleh dan mendapati sosok lelaki tadi berada dibelakangnya.

Rychell hanya menatap pria itu dengan tatapan bingung. "apa?"

"Pulang bareng gue, bukanya gue udah bilang tadi?"

Gadis itu menatap pria dihadapannya tajam. "gak, gue naik taksi"

"Oh yaudah kalo gamau, siap-siap ditunjang dari KK" pria itu tersenyum sinis dan berbalik meninggalkan gadis itu.

Namun Rychell tetaplah Rychell. Tidak peduli apapun resiko yang didapat, atau hukuman seberat apapun. Toh, yang ngerasain juga dirinya, kenapa pria itu harus repot-repot mengurusnya.

Gadis berbalik lagi dan jalan berlawanan arah dengan lelaki tadi. Sementara lelaki tadi hanya menghela samar dan juga berjalan berlawanan arah dengan Rychell.



SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang