56° D"

82 11 1
                                    

Selamat menjalankan puasa bagi yang menjalankan 🙏🤍








Bisikan-bisikan itu semakin kuat masuk kedalam Indra pendengaran Rychell. Ia jelas tau, murid-murid dikoridor itu tengah membicarakan siapa. Sudah jelas dari bagaimana mereka menatap kearahnya dengan tatapan jijik.

"Ngga nyangka, murid kesayangan guru loh padahal"

"Jelek-jelekin nama sekolah aja"

"Kenapa nggak dikeluarin aja dari sekolah?"

"Pantesan dia dijauhin sama temen-temennya, orang kelakuannya aja kayak gitu"

"Kok dia ngga malu ya Dateng ke sekolah?"

"Tau tu, urat malunya udah putus kali"

Langkah gadis itu terhenti dan menatap tajam kearah para murid-murid yang juga menatapnya. Sebagian ada yang mengalihkan pandangannya, dan sebagian malah terang-terangan menatap dirinya seolah ia tidak takut.

Tiba-tiba ada yang meraih tangannya dan menariknya menuju kelas. Dapat ia rasakan itu tangan siapa.

"Lo gapapa?"

Rychell menatap kearah tangan keduanya hingga lelaki itu melepaskannya.

"Sorry, lo beneran gapapa kan? Muka Lo pucet"

Gadis itu menatap kearah lain. Entahlah, sudah lama ia tak berbicara dengan sahabatnya itu. Si lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas. Lelaki yang selalu mencairkan suasana kelas. Lelaki yang selalu ada untuknya sejak kecil.

Rasanya benar-benar aneh sekarang. Karena sejak mereka pergi ke villa dan lelaki itu tau tentang dirinya, mereka seperti asing. Baik lelaki itu, maupun Rychell sendiri tidak ada yang berkomunikasi. Entah karena sibuk masing-masing atau karena sama-sama enggan buat berinteraksi.

Ctek!

"Hei, kok ngelamun?"

Rychell tersadar saat lelaki itu menjentikkan tangannya didepan muka dan menatapnya khawatir.

"Dean, Lo dipanggil Bu Tari" suara itu membuat keduanya menoleh kearah pintu.

Lelaki itupun mengernyit, kemudian tersenyum ramah. "oh oke, gue kesana sekarang"

Lalu ia kembali menatap kearah Rychell dan mengusap rambut gadis itu dengan lembut. "kalo ada apa-apa langsung hubungin gue, gue ke kantor bentar oke?"

Gadis itu masih membisu sampai akhirnya ia mengangguk samar dan lelaki itu tersenyum. Ia menoleh dan mencari seseorang. Lalu ia tersenyum.

"Seryn, temenin Rychell ya! Gue mau keluar bentar!"

Gadis berkacamata itu menoleh dan mendengus. Ia mengangguk dan mendekati Rychell.











SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang