"happy birthday my dear!"
Ales tersenyum penuh arti menatap gadis dihadapannya. Ternyata gadis itu masih ingat akan ulang tahunnya. Iyalah, kan kekasihnya.
"Make a wish dulu, abis tu tiup lilinnya"
Pria itu langsung menutup matanya dan berdoa dalam hati. Semoga doanya terkabul, cepat atau lambat. Demi kebaikan semua orang.
Lalu matanya kembali terbuka dan meniup lilin tersebut. Gadis tadi meletakkan kuenya dan bertepuk tangan. Sementara Ales menarik gadis itu kedalam dekapannya.
"Makasih, makasih banyak Qeel"
°°°°°
Rychell menatap TV dihadapannya dengan tatapan jenuh. Kepalanya yang berada di sandaran sofa menoleh kearah jam dinding.
Aneh, kenapa Ales belum pulang? Entahlah, mungkin sibuk. Bodoamat, ngapain dipikirin?
Gadis itu berdiri dan mematikan TV tersebut dan berjalan kearah kamarnya. Ia terhenti saat dimulut tangga. Dilihatnya kue yang ada diatas meja dapur. Netra kembarnya memutar malas.
Percuma. Percuma dirinya membuang uang demi kue yang gak dimakan. Akhirnya ia membiarkan kue itu dan kembali berjalan menaiki tangga. Bodoamat lah. Toh, ia juga kurang suka sama kue.
Matanya menangkap sebuah benda diatas meja nakas. Alisnya mengernyit dan langsung mengambil benda tersebut. Ternyata segulung surat.
Gue gk pulang malem ni, ada urusan
Calesto
Dengusan geli terdengar dari mulutnya. Tentu saja, pria itu pasti menemui adik tirinya. Seharusnya ia tau dan tak perlu repot-repot membeli kue tart.
Mulai sekarang ia tak akan peduli lagi pada pria itu. Apa pria bodoh? Lusa mereka akan menikah, dan lelaki itu masih menemui kekasihnya? Eh, tapi buat apa juga dirinya peduli?
Toh, ini kan cuma pernikahan yang gak diinginkan. Dan mereka akan bercerai setelah setahun, kan?
°°°°°
"Ayo cepat kemas-kemas ya sayang, sore ini kita harus berangkat"
Rychell hanya diam dan memasukkan beberapa baju kedalam kopernya. Tatapannya kosong.
"Cale kemana coba? Masa belum pulang juga? Chella, kamu gak pulang bareng sama Cale tadi?"
Rychell beralih menatap wanita yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya. Ingatan disekolah tadi terlintas diotaknya.
Hari ini, Raqeel pindah sekolah disekolahnya. Jadilah keduanya satu sekolah. Yang parah, keduanya satu kelas. Dan ia ingat, Ales membawa Raqeel ke mobilnya. Mungkin pria itu akan mengantar Raqeel pulang.
Tapi sejak itu, Ales belum pulang sampai sekarang. Kepalanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Evanny.
"Tadi Chell gak ketemu Al disekolah, jadi Chell pulang sendiri" jelas gadis itu dan kembali membereskan pakaiannya.
"Ah, anak itu! Benar-benar, pasti dia bertemu gadis itu lagi"
Gadis yang mama maksud itu...Raqeel? Tapi dia kan adek gue
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔