51° Y'

90 13 0
                                    

"Udah lama kalian gak kesini, kenapa baru sekarang hm?"

"Iya ma, maaf. Baru sempet sekarang, soalnya jadwal padat banget" jawab Rychell diakhiri senyum tipis.

Rhyma tersenyum dan mengusap kepala menantunya itu. Ia menatap Ales yang sibuk merangkai stik ps depan TV. Helaan napas terdengar dari mulutnya.

"Gimana kamu sama dia? Aman-aman aja kan?"

Rychell beralih menatap Ales dan mengangguk pelan. "Aman kok ma"

"Bentar ya ma, Chell mau nyiapin ini dulu" Rychell berdiri dan berjalan menuju dapur. Ia akan menyajikan kue yang tadi dibelinya sebelum kerumah Farhan.

"Cale"

Ales berdehem, tatapannya masih fokus kearah layar TV didepannya.

"Cale, mama mau ngomong. Letakkan dulu mainanmu"

Ales menghela pelan dan menghentikan permainannya. Lalu ia berdiri dan beralih duduk disamping sang ibu. "Kenapa ma?"

"Papanya Chella berniat mengirimkan dia keluar negri, gimana menurut kamu?"















Rychell mengerutkan dahinya. Ia bingung ada apa dengan Ales. Sejak pulang dari rumah Rhyma tadi, pria itu hanya diam membisu. Rychell khawatir, pasalnya tak biasa lelaki itu seperti itu.

"Al, minum susu dulu" gadis itu meletakkan gelas berisi cairan putih itu diatas nakas.

Ales tak menoleh, bahkan tak melirik sedikitpun kearah istrinya. Ia masih fokus pada layar laptop dihadapannya. Rychell pun mendengus dan duduk di pinggiran kasur cowok itu.

"Al, kamu denger kakak kan?"

"Hm"

"Kamu kenapa? Sibuk banget ya?"

"Hm"

"Ngerjain tugas?"

Tangan Ales berhenti. Ia beralih menatap gadis di hadapannya. "Bobo kak, udah malem"

Rychell menunjukkan senyumannya. Lalu ia merangkak naik keatas kasur Ales dan berbaring di sampingnya. "Mau bobo sama ayang" sambil meluk pinggang Ales.

Pria itu menatap Rychell aneh, sebelum akhirnya menutup laptop miliknya. Lalu ia tersenyum hangat dan ikut berbaring. Hal itu membuat Rychell senang, dan memeluk Ales dengan posesif. Ales tersenyum nakal dan membalas pelukan gadis itu.

Kemudian, ia menggerakkan tangannya dipinggang gadis itu. "Kenapa, hm? Seneng ganggu suami ngerjain tugas?"

Rychell meledakkan tawanya. Pinggang adalah area sensitif nya, sangat pantang jika digelitik. Ia bergerak seperti cacing kepanasan, dengan tawa yang terus keluar dari mulutnya.

"Udah gelii!"

"Kamu pikir aku bakal berenti? Gaada ya, ni rasain" pria itu semakin gencar menggelitiki tubuh Rychell.

Tanpa sadar, tangannya menyentuh salah satu dada Rychell. Hal itu membuatnya terdiam dan berhenti. Rychell pun berhenti dan juga terdiam, lalu ia menatap Ales yang juga menatapnya.

Ia dapat melihat, tatapan lelaki itu mulai lain. Rychell buru-buru menjauhkan tangan Ales dari dadanya. Ia beralih tidur telentang dan memegang selimutnya gugup.

"Kak..."

"Kakak ngantuk, night Les" lalu gadis itu mengalihkan lagi tubuhnya, membelakangi Ales.

Ales menghela samar. Pasti Rychell kaget, bahkan gadis itu merubah panggilan untuknya. Sialan, bagaimana bisa keliru?







°°°°°








SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang