48° V'

67 14 1
                                    

Ting!

Suara notice dari handphone membuat lelaki yang masih tidur itu terpaksa membuka matanya. Tangannya terulur guna mengambil handphone diatas nakas. Dengan mata setengah terbuka, ia membuka notice tersebut.

Matanya menelisik foto itu dengan saksama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matanya menelisik foto itu dengan saksama. Memastikan apa yang dilihatnya benar, tapi ia berharap jika matanya salah. Karena ia tau betul siapa gadis difoto tersebut. Itu Rychell. Istrinya.

Seketika ia bangun dan mengepalkan tangannya. Ia juga tau siapa lelaki itu. Itu Chiko. Berani sekali brandal itu menyentuh miliknya. Sialan, seharusnya ia memang menuruti keinginan Rychell kemaren.

"Kakak gamau ikut, firasat kakak gaenak"

"Kak, kakak udah janji loh sama papa"

Brengsek! Bagaimana bisa ia mengabaikan firasat istrinya itu!

Handphonenya berdering dan menunjukkan nama mantan pacarnya itu. Catat! Mantan pacar!

Ingin ia me-reject nya, tapi nanti Rychell lagi yang disalahin. Akhirnya ia menggeser tombol hijau.

"Halo sayang, kamu udah liat yang aku kirim? Gimana? Masih ngira kalo Rychell itu baik?"

Pria itu hanya diam berusaha untuk tidak emosi. Karena gimana pun juga, gadis itu ingin dirinya emosi dan terpisah dari Rychell.

"Ih kok kamu diem aja si! Mending kamu tinggalin dia trus nikah sama aku, aku lebih perfect loh ketimbang dia"

"Kamu tau ga si, gara-gara Chiko tidur dikamar aku sama Rychell, aku terpaksa tidur disofa"

"Mana ga dikasih selimut lagi, kalo aku kasih tau papa, papa bakal marah ga si?"

Jemari Ales langsung meremat spreinya. Mainnya ngadu, jijik bat.

"Gausah, biar gue yang urus. Papa udah ga berhak lagi atas Rychell, percuma lo kasih tau papa"

Ia langsung memutuskan sambungannya sepihak. Tangannya bergerak untuk melihat foto itu lagi. Kini tangannya meremat benda persegi panjang itu dengan gigi yang digertak.









°°°°°







Tatapan Rachel kosong saat dimeja makan. Entah mengapa pikirannya melayang-layang menuju Ales. Kenapa ia bisa menerima syarat dari Chiko? Meskipun hanya seranjang dan berpelukan, tetap aja gaboleh kan? Ia telah bersuami dan berjanji gak akan deket-deket sama Chiko.

Tapi...baru aja tadi malem ia melanggar itu semua. Bagaimana jika Ales tau? Pasti pria itu akan marah dan kecewa. Kalo sampai diceraikan gimana? Ah, ga kebayang jadi janda muda. Mana umurnya baru 17 tahun, kan gamungkin ia jadi janda muda.

"Chell, bengong ae. Makan tu sarapannya" celetuk Seryn yang ada disebelahnya.

Rychell berkedip dan menghela pelan. Ia berdiri dan hendak pergi, sebelum Raqeel melayangkan satu pertanyaan padanya.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang